Pekerjaan di bidang terapi okupasi melibatkan membantu individu dengan gangguan fisik, mental, atau sosial untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan fungsional mereka.
Tugas utama meliputi melakukan evaluasi klien, merencanakan dan melaksanakan intervensi terapeutik yang sesuai, serta mengevaluasi kemajuan klien selama proses terapi.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kerjasama dengan tim medis dan terapis lainnya, serta memberikan dukungan dan edukasi kepada keluarga klien.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Terapi Okupasi adalah seseorang yang memiliki empati, kreatif, dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk membantu individu mengatasi hambatan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Seorang terapis okupasi juga harus memiliki kemampuan observasi yang tajam dan dapat bekerja secara kolaboratif dengan individu atau keluarga untuk mencapai tujuan terapi yang ditetapkan.
Jika kamu tidak memiliki minat atau pemahaman dalam bidang kesehatan dan tidak memiliki kepekaan terhadap kebutuhan orang lain, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan terapi okupasi.
Miskonsepsi tentang profesi Terapi Okupasi adalah bahwa terapis okupasi hanya membantu orang dengan cacat fisik, padahal sebenarnya mereka juga membantu individu dengan masalah mental dan emosional.
Ekspektasi yang salah tentang Terapi Okupasi adalah bahwa mereka hanya membantu mengembalikan kemampuan seseorang untuk bekerja, padahal sebenarnya mereka juga membantu memaksimalkan kualitas hidup dan kemandirian individu.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti fisioterapis, adalah bahwa Terapi Okupasi lebih berfokus pada fungsi-fungsi sehari-hari dan tugas-tugas produktif dalam kehidupan, sedangkan fisioterapis lebih fokus pada pemulihan fungsi fisik.