Sebagai after-sales manager, tugas utama meliputi mengawasi dan mengkoordinasi seluruh kegiatan purna jual.
Pekerjaan ini melibatkan penanganan keluhan pelanggan, koordinasi dengan departemen teknis untuk memastikan pemeliharaan dan perbaikan produk, serta memonitor tingkat kepuasan pelanggan.
Selain itu, sebagai after-sales manager, juga dibutuhkan kemampuan dalam mengelola tim, menganalisis data penjualan, dan meningkatkan layanan purna jual untuk meningkatkan loyalitas pelanggan.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan After-sales Manager adalah seseorang yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik, memiliki kepemimpinan yang kuat, dan mampu menyelesaikan masalah dengan efektif.
Sebagai seorang After-sales Manager, mengelola hubungan dengan pelanggan dan memastikan kepuasan mereka adalah kunci kesuksesan, oleh karena itu seorang kandidat juga harus memiliki kepekaan terhadap kebutuhan pelanggan dan kemampuan untuk membangun hubungan yang baik dengan mereka.
Jika kamu adalah seorang yang tidak terbiasa berinteraksi dengan pelanggan secara baik, tidak memiliki kemampuan komunikasi yang baik, dan tidak toleran dengan tekanan, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan sebagai after-sales manager.
Ekspektasi tentang profesi After-sales manager seringkali salah kaprah yaitu hanya fokus pada tugas menangani keluhan pelanggan, padahal sebenarnya mereka juga bertanggung jawab dalam memastikan kepuasan pelanggan secara keseluruhan.
Realitanya, seorang After-sales manager tidak hanya menyediakan solusi untuk masalah pelanggan tetapi juga terlibat dalam pengembangan strategi pemasaran, pemeliharaan hubungan dengan supplier, dan mengelola tim pelayanan pelanggan.
Perbedaannya dengan profesi yang mirip, seperti Customer Service Manager atau Service Manager, terletak pada fokus utama tugas-tugasnya. Customer Service Manager lebih berfokus pada interaksi langsung dengan pelanggan, sementara Service Manager lebih berfokus pada pengelolaan teknis dan pemeliharaan barang yang dijual.