Pekerjaan di bidang akademik farmasi melibatkan kegiatan pengajaran, penelitian, dan publikasi dalam ilmu farmasi.
Tugas utama meliputi menyusun rencana pembelajaran, memberikan kuliah, dan mengawasi penelitian mahasiswa.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan penelitian mandiri atau berkolaborasi dengan rekan sejawat untuk menghasilkan kontribusi ilmiah dalam bidang farmasi.
Seorang ahli akademik farmasi yang cocok harus memiliki pengetahuan mendalam tentang obat-obatan dan proses farmasi. Kemampuan untuk melakukan penelitian yang detail dan analisis data yang akurat juga sangat diperlukan dalam pekerjaan ini.
Jika kamu tidak memiliki minat dalam penelitian ilmiah dan kurang memiliki keinginan untuk terus belajar dan mengembangkan diri, kamu mungkin tidak cocok sebagai ahli akademik farmasi.
Miskonsepsi tentang profesi Ahli Akademik Farmasi adalah bahwa mereka hanya mengajar di kelas tanpa melakukan riset atau penelitian. Namun, kenyataannya, seorang ahli akademik farmasi juga terlibat dalam penelitian dan mempublikasikan temuannya.
Ekspektasi yang salah tentang profesi ini adalah bahwa semua ahli akademik farmasi memiliki pengetahuan yang sama dan menguasai semua bidang farmasi secara luas. Namun, realitasnya adalah bahwa setiap ahli akademik farmasi memiliki spesialisasi tertentu dan pengetahuan yang mendalam di bidang tersebut.
Perbedaan utama antara profesi Ahli Akademik Farmasi dengan profesi Apoteker adalah bahwa apoteker bekerja secara langsung dengan pasien dan memberikan instruksi penggunaan obat, sementara ahli akademik farmasi lebih fokus pada pengajaran, penelitian, dan pengembangan kurikulum di perguruan tinggi atau lembaga pendidikan farmasi.