Pekerjaan sebagai ahli asesmen rehabilitasi melibatkan penilaian dan evaluasi kebutuhan rehabilitasi individu.
Tugas utama meliputi melakukan wawancara dan observasi mendalam untuk menentukan kondisi fisik, mental, dan emosional klien yang membutuhkan rehabilitasi.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan penyusunan rencana rehabilitasi yang terintegrasi dan pendampingan aktif dalam proses rehabilitasi hingga mencapai tujuan yang diinginkan.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Ahli Asesmen Rehabilitasi adalah seseorang yang memiliki pengetahuan yang mendalam dalam bidang rehabilitasi, memiliki keterampilan analisis yang kuat, dan mampu melakukan penilaian yang akurat untuk mengidentifikasi kebutuhan rehabilitasi seseorang.
Sebagai seorang ahli asesmen rehabilitasi, orang tersebut juga harus berempati, memiliki kemampuan mendengarkan yang baik, dan memiliki keahlian dalam merancang program rehabilitasi yang efektif sesuai dengan kebutuhan individu.
Seseorang yang tidak cocok untuk menjadi ahli asesmen rehabilitasi adalah orang yang tidak memiliki kepekaan terhadap kebutuhan individu yang sedang direhabilitasi, kurang memiliki keterampilan komunikasi yang baik, dan tidak mampu memberikan dukungan emotional yang dibutuhkan oleh klien.
Ekspektasi miskonsepsi tentang profesi Ahli Asesmen Rehabilitasi adalah bahwa mereka hanya fokus pada memberikan penilaian kesehatan mental. Namun, dalam realita, mereka juga memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam bidang rehabilitasi fisik dan sosial.
Sebaliknya, beberapa miskonsepsi tentang profesi yang mirip, seperti Psikolog Klinis, adalah bahwa mereka hanya melakukan terapi psikologis. Padahal, mereka juga melakukan penilaian dan diagnosis psikologis serta memberikan intervensi dan dukungan secara holistik.
Perbedaan penting antara Ahli Asesmen Rehabilitasi dengan Terapis Okupasi adalah di bidang fokus intervensi. Ahli Asesmen Rehabilitasi lebih berfokus pada penilaian dan pencocokan individu dengan program rehabilitasi yang tepat, sementara Terapis Okupasi lebih berfokus pada memberikan intervensi melalui aktivitas dan latihan untuk meningkatkan kemandirian fungsional individu.