Sebagai ahli biopestisida pertanian, tugas utama adalah melakukan penelitian mengenai penggunaan pestisida alami untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman.
Selain itu, juga bertanggung jawab untuk mengembangkan formula dan teknik aplikasi biopestisida yang efektif serta aman bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
Dalam pekerjaan ini, penting untuk melakukan uji coba dan evaluasi secara teratur guna memastikan efektivitas biopestisida yang dihasilkan.
Seorang ahli biopestisida pertanian yang cocok adalah orang yang memiliki pengetahuan yang mendalam dalam bidang pertanian, khususnya dalam penggunaan biopestisida sebagai alternatif pestisida kimia.
Selain itu, orang yang cocok untuk pekerjaan ini juga harus memiliki kemampuan analisis yang baik dalam mengidentifikasi masalah hama dan penyakit tanaman, serta kemampuan untuk mengembangkan formula biopestisida yang efektif dan ramah lingkungan.
Jika kamu tidak memiliki pengetahuan yang cukup dalam bidang pertanian dan kurang mampu untuk melakukan riset dan pengujian yang diperlukan, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan sebagai ahli biopestisida pertanian.
Miskonsepsi tentang profesi Ahli Biopestisida Pertanian adalah ekspektasi bahwa mereka hanya menggunakan pestisida organik dalam praktik pertanian. Namun, realitanya adalah mereka juga menggunakan pestisida kimia jika diperlukan untuk memerangi hama yang tidak dapat dikendalikan dengan pestisida organik.
Miskonsepsi lainnya adalah menganggap Ahli Biopestisida Pertanian sebagai "penyelamat" tanaman dari segala jenis hama. Namun, realitanya adalah mereka tidak bisa menjamin keberhasilan 100% dalam memberantas hama, karena ada faktor lain seperti cuaca dan kondisi lingkungan yang juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Perbedaan utama antara Ahli Biopestisida Pertanian dengan profesi yang mirip seperti agronom atau petani adalah fokus mereka. Ahli Biopestisida Pertanian memiliki keahlian khusus dalam mengendalikan hama dengan menggunakan pestisida organik maupun pestisida kimia, sedangkan agronom atau petani lebih berfokus pada aspek pertanian secara keseluruhan seperti pemilihan bibit, pengelolaan tanah, dan teknik bertani.