Pekerjaan sebagai ahli farmakognosi melibatkan penelitian dan analisis senyawa aktif dalam tumbuhan yang memiliki potensi terapeutik.
Tugas utama meliputi identifikasi, isolasi, dan karakterisasi senyawa alam yang dapat digunakan dalam industri farmasi.
Selain itu, ahli farmakognosi juga bertanggung jawab dalam melakukan studi tentang efek farmakologi dan toksikologi dari senyawa-senyawa tersebut.
Seorang ahli farmakognosi yang cocok adalah seseorang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang tumbuhan obat, mampu melakukan analisis laboratorium dengan teliti, dan memiliki keterampilan riset yang baik.
Dalam pekerjaannya, seorang ahli farmakognosi juga harus memiliki kreativitas dalam merancang dan mengembangkan formulasi obat baru serta memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk berkolaborasi dengan tim peneliti lainnya.
Jika kamu memiliki ketidaktertarikan terhadap ilmu pengetahuan alam dan kegiatan penelitian, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan sebagai ahli farmakognosi.
Miskonsepsi tentang profesi Ahli Farmakognosi adalah bahwa mereka hanya bekerja di ladang atau kebun untuk mencari tanaman obat, padahal sebenarnya mereka juga melakukan penelitian, analisis, dan pengembangan obat-obatan menggunakan bahan alami.
Ekspektasi tentang profesi Ahli Farmakognosi sering kali menggambarkan mereka sebagai "dukun" atau "tukang ramal" yang bisa mengobati segala penyakit, padahal sebenarnya mereka adalah ilmuwan yang bekerja di laboratorium untuk mengidentifikasi dan memahami senyawa aktif dalam tanaman sebagai bahan potensial untuk obat-obatan modern.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti apoteker, adalah bahwa Ahli Farmakognosi fokus pada penelitian dan pengembangan obat-obatan alami berbasis tumbuhan, sementara apoteker bertanggung jawab untuk memproduksi, mengelola, dan memberikan obat-obatan secara umum.