Seorang ahli fiqh dalam organisasi Islam bertugas untuk memberikan pandangan dan fatwa dalam hal-hal hukum Islam yang berkaitan dengan kegiatan organisasi.
Tugas utama meliputi mengkaji dan memahami hukum-hukum Islam, mengeluarkan fatwa, dan memberikan nasihat hukum yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam dalam pengambilan keputusan organisasi.
Selain itu, sebagai ahli fiqh, mereka juga bertanggung jawab untuk menjaga keberlanjutan dan konsistensi organisasi dengan prinsip-prinsip hukum Islam dan memberikan pemahaman yang benar kepada anggota dan pengurus organisasi.
Seorang ahli fiqh yang cocok untuk tipe pekerjaan dalam organisasi Islam adalah seseorang yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang hukum-hukum Islam, mampu memberikan penjelasan yang jelas dan mudah dimengerti kepada anggota organisasi, serta memiliki kemampuan berkemajuan dalam memecahkan masalah yang kompleks.
Dalam konteks pekerjaan tersebut, seorang ahli fiqh juga harus memiliki komitmen serta integritas yang tinggi dalam menjalankan tugasnya untuk memastikan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip dan nilai-nilai Islam dalam pengambilan keputusan dan kegiatan organisasi.
Seseorang yang kurang memiliki pemahaman mendalam tentang hukum islam dan kurang memiliki komitmen dalam menjalankan tugas-tugas keagamaan, kemungkinan tidak cocok untuk menjadi ahli fiqh dalam sebuah organisasi Islam.
Miskonsepsi tentang profesi Ahli Fiqh dalam Organisasi Islam adalah bahwa mereka hanya menghabiskan waktu membaca kitab dan mempelajari hukum Islam. Realitanya, mereka juga terlibat dalam pembuatan keputusan organisasi serta memberikan nasihat yang holistik dalam isu-isu sosial dan politik.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti Imam Masjid, adalah bahwa Ahli Fiqh bertanggung jawab untuk memberikan interpretasi hukum Islam yang dapat digunakan dalam konteks organisasi, sementara Imam Masjid lebih fokus pada kegiatan keagamaan dan pengajaran.
Ekspektasi terhadap Ahli Fiqh sering kali memandang mereka sebagai otoritas tunggal dalam isu-isu agama, sementara realitanya mereka lebih bekerja dalam kemitraan dengan dewan konsultatif dan organisasi lain untuk mencapai keputusan yang adil dan relevan dalam konteks saat ini.