Sebagai ahli gizi THT, tugas utama adalah memberikan penilaian dan rekomendasi gizi untuk pasien dengan masalah kesehatan Telinga, Hidung, dan Tenggorokan.
Hal ini meliputi perencanaan diet yang sesuai untuk mengatasi masalah seperti alergi makanan, gangguan pengecapan, atau baik masalah kesehatan kronis yang mempengaruhi rasa atau pencernaan makanan.
Selain itu, sebagai ahli gizi THT, penting juga untuk memberikan edukasi dan melakukan konseling kepada pasien dan keluarganya mengenai pentingnya nutrisi yang tepat untuk mempercepat pemulihan dan menjaga kesehatan THT.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Ahli Gizi adalah orang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang nutrisi dan kesehatan, mampu menganalisis kebutuhan gizi individu, dan memiliki keterampilan komunikasi yang baik untuk memberikan saran tentang pola makan yang sehat.
Dalam bidang THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan), seorang kandidat yang cocok adalah seseorang yang memiliki pengetahuan medis yang luas tentang kondisi dan gangguan THT, memiliki keterampilan dalam melakukan pemeriksaan dan prosedur yang berkaitan dengan THT, serta memiliki kepekaan dan kemampuan mendengar yang baik.
Jika kamu tidak memiliki pengetahuan tentang gizi dan THT, kamu tidak cocok untuk menjadi seorang ahli gizi THT.
Miskonsepsi tentang profesi Ahli Gizi THT adalah bahwa mereka bisa menyembuhkan gangguan pendengaran melalui pola makan. Padahal, sebenarnya Ahli Gizi THT memiliki spesialisasi dalam mempelajari hubungan antara pola makan dengan kesehatan telinga, hidung, dan tenggorokan, namun tidak memiliki keahlian dalam melakukan pengobatan terhadap gangguan pendengaran.
Ekspektasi umum terhadap Ahli Gizi THT adalah mereka dapat memberikan pengobatan langsung untuk peradangan atau infeksi pada saluran THT. Namun, kenyataannya, Ahli Gizi THT lebih fokus pada penanganan yang berhubungan dengan nutrisi dan pola makan seperti mengatur diet bagi pasien dengan gangguan kesehatan THT.
Perbedaan utama dengan profesi yang mirip, seperti Dokter THT, adalah bahwa Ahli Gizi THT lebih berfokus pada aspek nutrisi dan diet dalam pengobatan atau pencegahan gangguan THT, sedangkan Dokter THT memiliki pengetahuan medis yang lebih mendalam dan dapat melakukan diagnosis dan pengobatan medis secara langsung pada pasien.