Sebagai ahli komunikasi pembangunan, pekerjaan ini melibatkan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program komunikasi untuk tujuan pembangunan.
Tugas utama meliputi identifikasi kebutuhan komunikasi, penulisan materi komunikasi, pengelolaan media sosial, dan pelatihan dalam bidang komunikasi.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kolaborasi dengan berbagai pihak terkait, seperti pemerintah, LSM, dan masyarakat, untuk menciptakan pesan komunikasi yang efektif dan menghasilkan dampak positif dalam pembangunan.
Seorang ahli komunikasi pembangunan yang cocok adalah seseorang yang memiliki pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang isu-isu pembangunan dan mampu mengkomunikasikannya dengan jelas dan efektif kepada berbagai audiens.
Dalam pekerjaannya, seorang ahli komunikasi pembangunan juga harus memiliki kemampuan analisis yang baik untuk dapat memahami tren dan perubahan dalam isu-isu pembangunan dan mempengaruhi opini publik.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah mereka yang tidak memiliki kemampuan komunikasi yang baik, tidak peka terhadap isu-isu sosial, dan tidak memiliki pemahaman mendalam tentang pembangunan.
Miskonsepsi tentang ahli komunikasi pembangunan adalah bahwa mereka hanya bertanggung jawab untuk membuat program-program komunikasi yang sukses, tanpa memperhatikan faktor-faktor pembangunan yang lebih luas.
Ekspektasi tentang ahli komunikasi pembangunan sering kali melibatkan harapan bahwa mereka dapat dengan cepat mencapai perubahan sosial dan pemahaman melalui kampanye-kampanye komunikasi, padahal realitanya belum tentu demikian.
Perbedaan antara ahli komunikasi pembangunan dengan profesi yang mirip seperti ahli public relations adalah fokus mereka. Ahli komunikasi pembangunan bekerja dengan lebih spesifik pada isu dan proyek pembangunan, sementara ahli public relations lebih berfokus pada menciptakan citra positif dan mendukung keberhasilan organisasi atau klien.