Pekerjaan sebagai ahli lingkungan bangunan melibatkan penilaian dan pengawasan terhadap dampak lingkungan dari proyek pembangunan.
Tugas utama meliputi melakukan analisis terhadap faktor-faktor lingkungan seperti kualitas air, udara, dan tanah, serta mengidentifikasi potensi dampak negatif yang mungkin terjadi.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan pengembangan strategi mitigasi untuk mengurangi dampak lingkungan, serta memberikan rekomendasi tentang langkah-langkah yang dapat diambil untuk melindungi dan memperbaiki lingkungan sekitar proyek.
Seorang ahli lingkungan bangunan yang cocok adalah seseorang yang memiliki pengetahuan dan pemahaman mendalam tentang aspek lingkungan dalam desain dan konstruksi bangunan. Mereka juga harus mampu melakukan analisis dan evaluasi terhadap dampak lingkungan dari bangunan tersebut.
Orang yang kurang memiliki pengetahuan dan minat yang mendalam di bidang lingkungan bangunan kemungkinan tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi Ahli Lingkungan Bangunan adalah bahwa pekerjaannya hanya sebatas melakukan penilaian atas keberlanjutan dan pengelolaan limbah bangunan, padahal sebenarnya mereka juga terlibat dalam perencanaan dan perancangan aspek lingkungan dalam bangunan.
Ekspektasi sebagian orang adalah Ahli Lingkungan Bangunan hanya mengurus hal-hal teknis, namun realitanya mereka juga harus memiliki kemampuan interpersonal yang baik karena mereka akan berinteraksi dengan berbagai pemangku kepentingan seperti arsitek, insinyur, dan klien.
Perbedaan utama antara Ahli Lingkungan Bangunan dan profesi yang mirip seperti Ahli Lingkungan dan Arsitek adalah bahwa Ahli Lingkungan Bangunan fokus pada pengelolaan lingkungan dalam proses pembangunan dan penggunaan bangunan, sedangkan Ahli Lingkungan bertanggung jawab lebih luas dalam pemetaan dan pengelolaan lingkungan secara keseluruhan.