Seorang ahli pencegahan kerusakan pendengaran bertanggung jawab untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah kerusakan pendengaran.
Pekerjaan ini melibatkan penyuluhan kepada masyarakat mengenai risiko pemaparan suara berlebihan, penggunaan alat pelindung pendengaran, dan praktik sehat yang dapat menjaga kesehatan pendengaran.
Selain itu, ahli pencegahan kerusakan pendengaran juga dapat bekerja sama dengan pihak-pihak terkait, seperti sekolah dan industri, untuk mengembangkan kebijakan dan program pencegahan kerusakan pendengaran.
Seorang yang cocok untuk posisi ahli pencegahan kerusakan pendengaran adalah seseorang yang memiliki pengetahuan yang mendalam tentang anatomi dan fungsi pendengaran, memiliki keterampilan komunikasi yang baik, dan mampu bekerja dengan pasien secara empatik dan sabar.
Jika kamu memiliki ketidakpedulian terhadap kesehatan pendengaran dan kurang antusias dalam melakukan edukasi mengenai pencegahan kerusakan pendengaran, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi Ahli Pencegahan Kerusakan Pendengaran adalah bahwa mereka hanya memberikan saran umum tentang penggunaan pelindung telinga, padahal sebenarnya mereka juga melakukan pemeriksaan mendalam dan diagnosis terhadap masalah pendengaran.
Ekspektasi yang salah adalah mengira bahwa Ahli Pencegahan Kerusakan Pendengaran hanya bekerja dengan orang yang sudah mengalami kerusakan pendengaran parah, padahal sebenarnya mereka juga bekerja secara preventif untuk mencegah kerusakan pendengaran lebih lanjut.
Perbedaan dengan profesi mirip seperti Ahli Telinga Hidung Tenggorokan (THT) adalah bahwa Ahli Pencegahan Kerusakan Pendengaran fokus pada pencegahan dan pengelolaan kerusakan pendengaran, sedangkan THT bertanggung jawab atas diagnosis dan pengobatan berbagai gangguan pada telinga, hidung, dan tenggorokan yang mungkin menyebabkan kerusakan pendengaran.