Seorang ahli pengelolaan aset di industri petrokimia bertanggung jawab untuk mengelola semua aset yang terkait dengan produksi dan operasional petrokimia.
Pekerjaannya meliputi perencanaan, pengadaan, pemeliharaan, dan penggantian aset agar dapat beroperasi dengan efisien dan efektif.
Selain itu, ahli pengelolaan aset juga harus melakukan pemantauan dan analisis terhadap kinerja aset, serta mengidentifikasi dan mengimplementasikan pembaruan atau perbaikan yang diperlukan.
Seorang ahli pengelolaan aset di industri petrokimia harus memiliki pengetahuan mendalam tentang operasi dan perawatan fasilitas petrokimia serta mampu membuat strategi pemeliharaan yang efektif.
Dalam pekerjaan ini, seorang ahli pengelolaan aset juga harus memiliki kemampuan analisis data yang kuat dan dapat mengambil keputusan yang cepat dan tepat dalam mengoptimalkan kinerja aset.
Profil seseorang yang kurang cocok dengan pekerjaan ini adalah mereka yang tidak memiliki pengetahuan mendalam tentang industri petrokimia, kurang memiliki kemampuan analitis, serta tidak memiliki keterampilan interpersonal yang kuat.
Ekspektasi miskonsepsi tentang profesi ahli pengelolaan aset di industri petrokimia adalah bahwa pekerjaan ini hanya melibatkan manajemen keuangan dan investasi, padahal sebenarnya juga melibatkan pemantauan, perawatan, dan pemeliharaan aset fisik seperti kilang dan fasilitas produksi.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti manajer keuangan, adalah bahwa ahli pengelolaan aset di industri petrokimia lebih berfokus pada industri yang sama dan memahami khususnya aset dan infrastruktur yang digunakan dalam produksi bahan kimia dan minyak.
Realita miskonsepsi adalah bahwa pekerjaan ini tidak hanya sebatas mengelola anggaran dan investasi, tetapi juga melibatkan analisis risiko, perencanaan pemeliharaan, dan peningkatan efisiensi dalam operasi aset untuk mencapai keuntungan yang maksimal dalam industri petrokimia.