Pekerjaan sebagai ahli pengelolaan pesisir dan laut terpadu melibatkan perencanaan, implementasi, dan evaluasi kebijakan serta program pengelolaan di wilayah pesisir dan laut.
Tugas utama meliputi analisis dan pemantauan kondisi ekosistem, pengelolaan sumber daya alam, dan mitigasi risiko bencana di daerah pesisir dan laut.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kerja sama dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, masyarakat lokal, dan organisasi non-pemerintah, dalam upaya menjaga keberlanjutan dan keseimbangan ekosistem pesisir dan laut.
Seorang ahli pengelolaan pesisir dan laut terpadu harus memiliki pengetahuan mendalam tentang ekologi pesisir dan laut serta pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Keterampilan analitis yang kuat dan kemampuan untuk bekerja dalam tim juga penting untuk mengidentifikasi solusi dan mengimplementasikan strategi pengelolaan yang efektif.
Seorang yang tidak memiliki minat atau pengetahuan tentang lingkungan laut dan pesisir, serta tidak memiliki keterampilan dalam mengelola sumber daya alam, sangat tidak cocok untuk pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi ahli pengelolaan pesisir dan laut terpadu adalah bahwa pekerjaan mereka hanya melibatkan kegiatan di pantai, padahal mereka juga melakukan tugas di laut.
Ekspektasi pada profesi ini sering kali mengira ahli pengelolaan pesisir dan laut terpadu akan memiliki waktu senggang dan bisa menikmati suasana pantai, padahal kenyataannya mereka harus bekerja keras untuk melindungi dan menjaga keberlanjutan ekosistem laut.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti ahli kelautan, adalah bahwa ahli pengelolaan pesisir dan laut terpadu lebih fokus pada upaya pengelolaan dan perlindungan ekosistem pesisir dan laut secara keseluruhan, termasuk konservasi sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan.