Pekerjaan sebagai ahli pengembangan biomaterial melibatkan penelitian dan pengembangan material yang digunakan dalam aplikasi medis.
Pengembangan biomaterial bertujuan untuk menciptakan material yang aman, tahan lama, dan kompatibel dengan jaringan manusia.
Selain itu, ahli pengembangan biomaterial juga harus menguji material tersebut untuk memastikan kualitas dan efektivitasnya dalam aplikasi medis.
Seorang ahli pengembangan biomaterial harus memiliki pengetahuan mendalam tentang ilmu biologi, kimia, dan teknik material.
Selain itu, mereka juga harus kreatif, inovatif, dan memiliki kemampuan problem solving yang baik dalam merancang dan mengembangkan biomaterial yang aman dan efektif.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah mereka yang tidak memiliki pengetahuan dan minat dalam bidang biologi dan teknologi, serta tidak memiliki keterampilan analitis yang diperlukan dalam pengembangan biomaterial.
Ekspektasi tentang profesi Ahli Pengembangan Biomaterial adalah bahwa mereka akan selalu berhasil menciptakan bahan biomedis terbaik yang dapat mengubah dunia medis, namun realitanya adalah pekerjaan ini melibatkan banyak uji coba dan riset yang kompleks, sehingga tidak semua proyek akan berhasil.
Salah satu miskonsepsi umum tentang profesi Ahli Pengembangan Biomaterial adalah bahwa mereka hanya bekerja di laboratorium dan tidak memiliki kontak langsung dengan pasien. Namun, dalam realita, ahli ini juga terlibat dalam kolaborasi dengan tenaga medis dan industri medis, serta melakukan uji klinis untuk memastikan keamanan dan efektivitas bahan yang dikembangkan.
Perbedaan mendasar antara Ahli Pengembangan Biomaterial dengan profesi terkait seperti Ahli Biomedis adalah fokusnya. Ahli Pengembangan Biomaterial terutama berfokus pada pengembangan dan penelitian material untuk digunakan dalam bidang medis, sementara Ahli Biomedis lebih condong ke studi dan analisis tentang bagaimana faktor biologis dapat mempengaruhi kondisi kesehatan dan penyakit manusia secara keseluruhan.