Ahli perencanaan permukiman bertanggung jawab dalam merumuskan konsep dan rencana pembangunan suatu permukiman.
Pekerjaan ini melibatkan analisis terhadap kondisi sosial, fisik, dan lingkungan suatu wilayah untuk mengidentifikasi kebutuhan dan masalah yang ada.
Selain itu, ahli perencanaan permukiman juga harus mampu bekerja sama dengan pemerintah dan berbagai stakeholders lainnya, serta menyusun rekomendasi strategis untuk pengembangan dan peningkatan permukiman yang berkelanjutan.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Ahli Perencanaan Permukiman adalah seorang yang memiliki pengetahuan luas tentang perencanaan perkotaan, kemampuan analisis yang baik, serta kepekaan terhadap isu-isu sosial dan lingkungan.
Sebagai seorang ahli perencanaan permukiman, seseorang juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang efektif dalam berinteraksi dengan masyarakat, lembaga pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah seseorang yang tidak memiliki kemampuan analisis yang mendalam, kurang memiliki pemahaman tentang penataan ruang, dan tidak memiliki passion dalam membantu masyarakat dalam merencanakan permukiman yang baik.
Miskonsepsi tentang profesi ahli perencanaan permukiman adalah bahwa mereka hanya bertanggung jawab untuk merancang tata kota yang indah tanpa mempertimbangkan aspek sosial dan ekonomi masyarakat. Namun, dalam realita, ahli perencanaan permukiman harus mempertimbangkan berbagai faktor seperti keberlanjutan, kesetaraan sosial, dan partisipasi masyarakat.
Ekspektasi yang sering salah tentang ahli perencanaan permukiman adalah bahwa mereka memiliki kekuasaan penuh untuk mengubah wajah sebuah kota atau daerah tanpa melibatkan partisipasi masyarakat. Namun, dalam realita, ahli perencanaan membutuhkan kolaborasi dengan pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan implementasi yang sukses.
Perbedaan antara profesi ahli perencanaan permukiman dengan profesi yang mirip seperti arsitek atau insinyur adalah bahwa ahli perencanaan lebih fokus pada perencanaan jangka panjang dan aspek sosial masyarakat. Mereka mengintegrasikan berbagai elemen seperti keberlanjutan, keadilan sosial, dan partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan, sementara arsitek dan insinyur lebih berfokus pada aspek desain dan teknis bangunan.