Pekerjaan ahli saraf kejiwaan adalah memberikan diagnosis, pengobatan, dan perawatan terhadap gangguan kejiwaan dan neurologi.
Tugas utamanya meliputi melakukan pemeriksaan fisik dan mental, menganalisis hasil tes diagnostik, dan merencanakan program pengobatan yang tepat.
Selain itu, ahli saraf kejiwaan juga bertanggung jawab memberikan konseling dan dukungan psikologis kepada pasien serta bekerja sama dengan tim medis lainnya untuk menjalankan perawatan yang terintegrasi.
Seorang ahli saraf kejiwaan yang cocok untuk pekerjaan ini adalah seseorang yang memiliki pengetahuan yang mendalam tentang gangguan mental dan penanganannya. Mereka juga harus memiliki empati yang tinggi dan kemampuan mendengarkan yang baik untuk dapat memberikan perawatan yang efektif kepada pasien mereka.
Jika kamu memiliki ketidakpedulian terhadap kesejahteraan emosional pasien, serta kurang empati dan kepekaan terhadap masalah mental, maka kamu tidak cocok menjadi ahli saraf kejiwaan.
Miskonsepsi tentang profesi ahli saraf kejiwaan adalah bahwa mereka hanya akan duduk dan mendengarkan masalah klien sepanjang hari, padahal kenyataannya mereka juga melakukan diagnosa, pengobatan, dan intervensi yang aktif.
Ekspektasi terhadap ahli saraf kejiwaan seringkali melibatkan harapan bahwa mereka dapat "memperbaiki" atau "menyembuhkan" masalah kejiwaan seseorang dalam waktu singkat, namun kenyataannya proses pengobatan sering membutuhkan waktu dan komitmen jangka panjang.
Perbedaan antara ahli saraf kejiwaan dengan profesi yang mirip seperti psikolog atau konselor adalah bahwa ahli saraf kejiwaan adalah seorang dokter yang memiliki pelatihan medis dan juga dapat memberikan pengobatan berbasis obat-obatan, sementara psikolog dan konselor lebih fokus pada terapi dan konseling tanpa memberikan resep obat.