Ahli statistik industri bertanggung jawab dalam menganalisis data industri untuk memberikan wawasan dan rekomendasi yang dapat mendukung pengambilan keputusan bisnis.
Mereka mengumpulkan data dari berbagai sumber, melakukan analisis statistik, dan menerapkan metode statistik untuk mengidentifikasi tren, pola, dan perubahan dalam industri.
Kemampuan dalam menguasai perangkat lunak statistik seperti SPSS, R, atau Python menjadi keahlian yang diperlukan untuk berhasil dalam pekerjaan ini.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan sebagai ahli statistik industri adalah seorang yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang statistik dan analisis data, serta kemampuan problem solving yang kuat, akan cocok dengan pekerjaan sebagai ahli statistik industri.
Dalam pekerjaannya, seorang ahli statistik industri juga diharapkan memiliki keterampilan komunikasi yang baik dan mampu bekerja secara kolaboratif dengan tim dalam menghasilkan solusi yang efektif dan efisien.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah mereka yang tidak memiliki minat atau pemahaman yang kuat dalam bidang matematika, kurang terampil dalam analisis data, dan tidak cermat dalam melihat pola-pola yang tersembunyi dalam data.
Miskonsepsi tentang ahli statistik industri adalah bahwa mereka hanya bertanggung jawab untuk mengumpulkan data tanpa memberikan analisis atau insight yang berarti. Padahal, sebenarnya mereka memiliki peran strategis dalam menganalisis data dan mengambil keputusan yang berpengaruh dalam industri.
Ekspektasi yang salah tentang ahli statistik industri adalah bahwa mereka hanya bekerja dengan angka dan komputer tanpa perlu berkomunikasi dengan tim atau pemangku kepentingan lainnya. Namun, realitanya adalah bahwa mereka juga harus memiliki keterampilan komunikasi yang kuat untuk mempresentasikan hasil analisis statistik kepada pihak-pihak terkait.
Perbedaan utama antara ahli statistik industri dengan profesi yang mirip, seperti aktuaris, adalah bahwa ahli statistik industri fokus pada penggunaan statistik untuk menganalisis data dan mengoptimalkan proses dalam industri, sedangkan aktuaris lebih fokus pada perhitungan risiko keuangan dan pemodelan matematis.