Sebagai ahli taksonomi, pekerjaan melibatkan pengelompokan dan klasifikasi organisme berdasarkan karakteristik yang sama.
Tugas utama termasuk mengidentifikasi spesies, menentukan hubungan taksonomis, dan membuat klasifikasi ilmiah yang akurat.
Selain itu, pekerjaan ini juga memerlukan pemahaman yang mendalam tentang teori evolusi dan metodologi penelitian dalam bidang taksonomi.
Seorang ahli taksonomi adalah orang yang cocok dengan pekerjaan ini jika memiliki pengetahuan yang mendalam dalam klasifikasi organisme, kemampuan analisis yang kuat, dan ketelitian dalam mengidentifikasi dan memberi nama spesies baru.
Dalam pekerjaan ini, seorang ahli taksonomi juga harus memiliki ketekunan, keakuratan, dan kemampuan beradaptasi dengan penemuan baru di bidang ilmiah.
Jika kamu tidak tertarik atau tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam klasifikasi dan pengelompokan organisme, kamu mungkin tidak cocok menjadi ahli taksonomi.
Miskonsepsi tentang profesi ahli taksonomi adalah bahwa pekerjaannya hanya mengkategorikan tanaman dan hewan saja, padahal sebenarnya mereka juga bertanggung jawab untuk mengklasifikasikan bakteri, fungi, dan organisme lainnya.
Ekspektasi terhadap ahli taksonomi sering kali menganggap mereka sebagai "pencatat" semata, tetapi dalam realita sehari-hari mereka juga melakukan penelitian, eksplorasi, dan kolaborasi dengan ilmuwan lain untuk memahami diversitas kehidupan di Bumi.
Perbedaan dengan profesi yang mirip seperti ahli biologi adalah bahwa ahli taksonomi lebih fokus pada klasifikasi dan penyusunan taksonomi organisme, sementara ahli biologi lebih luas dalam ruang lingkup ilmu kehidupan, termasuk studi tentang organisme, proses biologis, serta pemahaman mengenai ekosistem dan lingkungan.