Ahli Teknologi Terorisme

  Profil Profesi

Pekerjaan sebagai ahli teknologi terorisme melibatkan analisis dan pemahaman mendalam tentang penggunaan teknologi oleh kelompok teroris.

Tugas utamanya adalah mengidentifikasi dan memonitor aktivitas teroris di dunia maya, serta merumuskan strategi untuk mencegah dan menetralisir ancaman terorisme.

Selain itu, ahli teknologi terorisme juga bekerja sama dengan pihak keamanan dan lembaga terkait lainnya untuk mengembangkan solusi teknologi yang efektif dalam memerangi terorisme.

Apa saya cocok bekerja sebagai Ahli teknologi terorisme?

Orang yang cocok untuk pekerjaan sebagai ahli teknologi terorisme adalah seseorang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang dunia teknologi, khususnya dalam bidang keamanan dan kejahatan cyber, serta memiliki kemampuan analisis yang kuat untuk mengidentifikasi dan melacak ancaman terorisme melalui data dan informasi digital.

Dalam pekerjaan ini, individu tersebut juga harus memiliki integritas yang tinggi, etika profesional, dan kemampuan berpikir cepat dalam situasi yang kompleks untuk mengambil tindakan yang efektif dalam mencegah dan menanggulangi ancaman terorisme melalui teknologi.

Jika kamu memiliki nilai-nilai etika yang kuat dan menentang kekerasan serta radikalisme, kemungkinan kamu akan tidak cocok dengan pekerjaan sebagai ahli teknologi terorisme.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang profesi Ahli Teknologi Terorisme adalah bahwa ini adalah pekerjaan yang mempromosikan atau mendukung tindakan terorisme, padahal sebenarnya ini adalah ahli yang bertanggung jawab untuk melawan dan mencegah tindakan terorisme dengan memahami teknologi yang digunakan oleh para teroris.

Ekspektasi yang salah tentang Ahli Teknologi Terorisme adalah bahwa mereka memiliki kemampuan untuk menghentikan semua serangan teroris, namun kenyataannya mereka bertugas untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengembangkan taktik serta strategi untuk mengatasi ancaman yang ada.

Perbedaan dengan profesi serupa seperti Ahli Keamanan Cyber adalah bahwa Ahli Teknologi Terorisme lebih fokus pada teknologi yang digunakan oleh para teroris, sedangkan Ahli Keamanan Cyber lebih fokus pada perlindungan terhadap serangan dunia maya dan melindungi data sensitif.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Keamanan Sistem Komputer
Keamanan Jaringan dan Sistem Informasi
Keamanan Cyber
Tata Kelola Keamanan Informasi
Analisis Kejahatan Komputer
Keamanan Siber dan Forensik Digital
Teknologi Keamanan dan Sistem Keamanan
Teknologi Komunikasi dan Keamanan
Ilmu Kriminal dan Keamanan
Studi Intelijen dan Keamanan Nasional

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)
Kepolisian Republik Indonesia (POLRI)
Komisi Yudisial (KY)
Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI)
Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Televisi Republik Indonesia (TVRI)
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Lembaga Kajian dan Pengembangan Terorisme (LKPT)
Universitas Pertahanan Indonesia (UNHAN)
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)
PT Telekomunikasi Indonesia (TELKOM)