Ahli Toksikologi Klinis

  Profil Profesi

Pekerjaan sebagai ahli toksikologi klinis melibatkan analisis dan evaluasi efek zat kimia terhadap manusia.

Tugas utama meliputi melakukan pengujian dan interpretasi hasil tes laboratorium untuk mendeteksi keberadaan dan tingkat paparan zat berbahaya pada pasien.

Selain itu, ahli toksikologi klinis juga bertanggung jawab untuk memberikan rekomendasi pengobatan dan tindakan pencegahan kepada pasien serta memberikan informasi kepada profesional kesehatan lainnya tentang potensi risiko dan dampak dari zat berbahaya tersebut.

Apa saya cocok bekerja sebagai Ahli toksikologi klinis?

Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Ahli Toksikologi Klinis adalah seseorang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang kimia dan efek toksik pada tubuh manusia, serta memiliki keterampilan analitis yang baik dalam melakukan pengujian bahan kimia dalam tubuh manusia.

Keselamatan dan kesehatan manusia harus menjadi prioritas utama bagi seorang ahli toksikologi klinis, sehingga seorang yang cocok dengan pekerjaan ini juga harus memiliki etika yang tinggi dalam melakukan penelitian dan memberikan rekomendasi yang tepat untuk pencegahan dan penanganan kasus toksikologi.

Orang yang kurang memiliki pengetahuan dan minat dalam bidang ilmiah serta analisis kimia mungkin tidak cocok dengan pekerjaan sebagai ahli toksikologi klinis.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang ahli toksikologi klinis adalah bahwa mereka hanya melakukan tes narkoba pada pasien. Padahal, tugas mereka meliputi mengidentifikasi dan mengelola efek toksik dari zat kimia di dalam tubuh manusia.

Ekspektasi yang salah tentang ahli toksikologi klinis adalah bahwa pekerjaan mereka hanya terbatas pada penelitian dan laboratorium. Padahal, mereka juga terlibat dalam penanganan kasus pengrusakan akibat racun dan memberikan saran pengobatan kepada pasien.

Perbedaan antara ahli toksikologi klinis dan ahli farmakologi klinis adalah bahwa ahli toksikologi klinis berfokus pada efek negatif dari zat beracun, sementara ahli farmakologi klinis lebih berfokus pada penggunaan obat secara medis dan efeknya pada pasien yang dikonsumsi dengan benar.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Kimia
Kimia Farmasi
Farmasi
Biologi
Bioteknologi
Kesehatan Lingkungan
Biokimia
Kedokteran
Mikrobiologi
Teknologi Laboratorium Medis

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
Rumah Sakit Kanker Dharmais
Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat Universitas Indonesia (LPPM UI)
PT Kimia Farma (Persero) Tbk
PT Kalbe Farma Tbk
PT Merck Tbk
PT Indofarma Tbk
PT Dexa Medica
PT Tempo Scan Pacific Tbk