Pekerjaan sebagai AI Product Manager melibatkan pengelolaan dan pengembangan produk AI untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan bisnis.
Tugas utama meliputi mengidentifikasi dan menganalisis peluang pasar, mengkoordinasikan dengan tim pengembang dan desainer untuk mengembangkan fitur AI yang inovatif, serta membuat roadmap produk AI.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan berkomunikasi dengan pemangku kepentingan internal dan eksternal, melakukan penelitian pasar dan kompetitor, serta mengelola siklus hidup produk AI dari awal hingga peluncuran.
Seorang yang cocok untuk menjadi AI Product Manager adalah seseorang yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang teknologi kecerdasan buatan, kemampuan analitis yang kuat, dan keahlian dalam mengidentifikasi kebutuhan pengguna untuk mengembangkan produk AI yang relevan.
Dalam menghadapi tantangan yang kompleks dalam mengembangkan produk AI, seorang AI Product Manager juga harus memiliki keterampilan kepemimpinan yang baik, kemampuan dalam mengelola proyek secara efisien, dan kepekaan terhadap perkembangan industri AI yang terbaru.
Jika kamu tidak memiliki pengalaman atau pengetahuan dalam pengembangan produk teknologi, tidak memiliki pemahaman pasar dan pelanggan yang baik, serta tidak mampu mengkoordinasi tim lintas fungsi, kemungkinan kamu tidak cocok menjadi seorang AI Product Manager.
Miskonsepsi tentang profesi AI Product Manager adalah bahwa mereka hanya perlu mengawasi algoritma dan tidak perlu memiliki keahlian teknis. Realitanya, mereka harus memiliki pengetahuan mendalam tentang kecerdasan buatan serta kemampuan untuk berkolaborasi dengan berbagai tim teknis.
Ekspektasi yang salah tentang AI Product Manager adalah bahwa mereka akan memiliki kemampuan untuk menciptakan kecerdasan buatan yang revolusioner. Namun, kenyataannya, tugas mereka lebih berfokus pada mengelola dan mengoptimalkan produk AI yang sudah ada.
Perbedaan dengan profesi yang mirip seperti Data Scientist adalah bahwa AI Product Manager lebih berfokus pada pengambilan keputusan strategis, pengelolaan produk, dan pemahaman tentang kebutuhan pengguna, sedangkan Data Scientist lebih berfokus pada analisis data dan pengembangan model yang mendasari sistem AI.