Pekerjaan sebagai analis perkiraan bisnis melibatkan melakukan analisis data dan informasi untuk memprediksi perkembangan bisnis di masa depan.
Tugas utama meliputi mengumpulkan data bisnis, menganalisis tren, dan mengevaluasi faktor eksternal yang dapat mempengaruhi bisnis.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan menyusun laporan dan memberikan rekomendasi kepada manajemen mengenai strategi dan keputusan bisnis yang perlu diambil.
Seorang analis perkiraan bisnis perlu memiliki kemampuan analitis yang kuat, mampu mengumpulkan dan menganalisis data dengan akurat, dan memiliki pemahaman yang baik tentang industri dan tren bisnis.
Kemampuan komunikasi yang baik juga penting, agar dapat berkomunikasi dengan jelas dan efektif dengan tim dan pemangku kepentingan, serta mampu menyampaikan temuan dan rekomendasi dengan mudah dipahami.
Jika kamu tidak memiliki ketelitian yang tinggi, tidak jarang membuat kesalahan, dan tidak mampu menganalisis data dengan akurat, kamu tidak cocok dengan pekerjaan sebagai analis perkiraan bisnis.
Ekspektasi miskonsepsi tentang analis perkiraan bisnis adalah bahwa mereka hanya perlu menebak-nebak angka tanpa dasar yang kuat. Padahal, sebenarnya mereka menggunakan data dan analisis yang kompleks untuk memberikan perkiraan yang akurat.
Realita profesi analis perkiraan bisnis adalah bahwa mereka harus terus memperbarui dan mengoreksi perkiraan mereka sesuai dengan perubahan dalam lingkungan bisnis dan faktor ekonomi. Tidak hanya sekadar membuat perkiraan sekali dan berhenti di situ.
Perbedaan antara analis perkiraan bisnis dengan profesi yang mirip, seperti analis pasar atau ahli keuangan, adalah fokus utama mereka. Analis perkiraan bisnis berfokus pada membuat perkiraan bisnis dan membantu dalam pengambilan keputusan strategis berdasarkan informasi tersebut, sedangkan analis pasar dan ahli keuangan dapat memiliki fokus yang lebih luas, termasuk analisis saham, tren pasar, dan pengelolaan keuangan.