Pekerjaan sebagai arbiter melibatkan memimpin dan mengawasi jalannya pertandingan atau kompetisi dalam suatu olahraga.
Tugas utama arbiter meliputi memastikan aturan main diikuti dengan fair dan objektif, memutuskan pertentangan-pertentangan yang timbul, dan memberikan sanksi kepada peserta yang melanggar aturan.
Selain itu, arbiter juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan semua pihak terkait, seperti pemain, pelatih, dan penonton, untuk menjaga atmosfer yang positif selama pertandingan berlangsung.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Arbiter adalah seseorang yang obyektif, memiliki pengetahuan yang mendalam tentang hukum dan aturan, serta dapat mengambil keputusan yang adil dan tepat.
Sebagai seorang Arbiter, individu juga harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik, dapat mempertahankan netralitas, dan memiliki keahlian dalam mediasi dan negosiasi.
Jika kamu adalah seorang yang tidak objektif, tidak memiliki kemampuan analisis yang baik, dan mudah terpancing emosi, kamu tidak cocok menjadi Arbiter.
Miskonsepsi tentang profesi Arbiter adalah bahwa mereka hanya bertugas sebagai pengawas pertandingan olahraga. Padahal, realitanya Arbiter juga memiliki peran penting dalam memutuskan keputusan yang adil dan mengelola konflik di dalam pertandingan.
Ekspektasi yang sering salah tentang Arbiter adalah bahwa mereka selalu dapat membuat keputusan yang sempurna dan memuaskan semua pihak. Nyatanya, Arbiter juga manusia yang bisa saja membuat kesalahan dan harus menghadapi tekanan dalam menjalankan tugasnya.
Salah satu perbedaan signifikan dengan profesi yang mirip, seperti hakim atau pengawas, adalah bahwa Arbiter umumnya fokus pada pertandingan olahraga atau kompetisi. Sementara itu, hakim atau pengawas memiliki bidang kerja yang lebih luas dan bisa meliputi hukum, peraturan, atau penegakan keadilan di berbagai situasi yang tidak terbatas pada dunia olahraga saja.