Sebagai seorang Failure Analyst, tugas utama saya adalah untuk menganalisis dan menemukan penyebab kegagalan pada produk atau sistem.
Saya akan melakukan investigasi mendalam untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan, seperti keausan, cacat produksi, atau kondisi lingkungan yang ekstrim.
Selain itu, saya juga akan membuat laporan dan rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan pencegahan guna mencegah kegagalan serupa di masa depan.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Failure Analyst adalah seorang yang memiliki pemahaman mendalam tentang teknik dan proses di industri tertentu, serta memiliki keterampilan analitis yang kuat dalam menganalisis penyebab kegagalan suatu produk atau sistem.
Seorang Failure Analyst juga harus memiliki keahlian dalam melakukan investigasi dan pengujian, serta kemampuan problem solving yang baik untuk mengidentifikasi solusi yang tepat dalam mengatasi masalah kegagalan.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan sebagai Failure Analyst adalah seseorang yang kurang teliti dalam analisis, tidak memiliki keahlian dalam menganalisis kesalahan, dan tidak memiliki kemampuan untuk mencari akar permasalahan.
Ekspektasi: Seorang Failure Analyst diharapkan hanya akan menemukan kesalahan atau kegagalan dalam suatu sistem, namun realitanya mereka juga berperan dalam menganalisis dan mencari solusi untuk memperbaiki masalah yang ditemukan.
Perbedaan dengan profesi mirip: Failure Analyst berbeda dengan Quality Control Engineer. Failure Analyst bertanggung jawab dalam menganalisis kegagalan suatu sistem, sementara Quality Control Engineer bertanggung jawab dalam memastikan kualitas produk yang diproduksi dan meminimalisir kegagalan.
Miskonsepsi: Banyak yang mengira bahwa Failure Analyst hanya bekerja sendiri, padahal sebenarnya mereka bekerja secara kolaboratif dengan tim lain, seperti insinyur, teknisi, dan manajer produksi untuk mencari penyebab kegagalan dan mencari solusi perbaikan.