Pekerjaan sebagai fotografer editorial melibatkan pengambilan foto untuk keperluan media, seperti majalah atau surat kabar.
Tugas utama meliputi pemilihan subjek, setting, dan pencahayaan yang tepat, serta mengambil foto dengan kualitas yang baik.
Selain itu, pekerjaan ini juga memerlukan kemampuan editing foto untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil jadi sebelum diterbitkan.
Seorang fotografer editorial yang cocok adalah seseorang yang memiliki kreativitas tinggi dalam mengambil gambar-gambar yang menarik, mampu beradaptasi dengan cepat dalam lingkungan yang berbeda dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk bekerja sama dengan model, stylist, dan tim produksi lainnya.
Lebih jauh lagi, seorang fotografer editorial juga harus memiliki kemampuan mengatur dan mengatur jadwal dengan baik, serta memiliki ketelitian yang tinggi dalam mengedit foto untuk menciptakan hasil yang memukau.
Jika kamu tidak memiliki kreativitas yang tinggi, tidak peka terhadap detail, dan tidak memiliki kemampuan untuk menghadapi tekanan dalam situasi kerja yang cepat dan berbeda-beda, maka kamu tidak cocok menjadi seorang fotografer editorial.
Miskonsepsi tentang profesi Fotografer Editorial adalah mereka hanya perlu mengambil gambar saja, padahal sebenarnya mereka juga harus melakukan perencanaan, penelitian, dan editing yang memakan waktu.
Ekspektasi umum adalah Fotografer Editorial selalu bekerja di tempat-tempat eksotis atau bertemu dengan tokoh terkenal, namun kenyataannya tidak semua pekerjaan mereka seperti itu, mereka juga harus menghadapi situasi dan lokasi yang menantang.
Perbedaan dengan profesi Fotografer Biasa adalah Fotografer Editorial bekerja untuk media seperti majalah, koran, atau situs berita, sedangkan Fotografer Biasa dapat bekerja secara mandiri untuk klien pribadi atau perusahaan.