Fraud Detection Analyst

  Profil Profesi

Pekerjaan sebagai Fraud Detection Analyst melibatkan analisis dan pengenalan pola untuk mengidentifikasi kegiatan penipuan.

Tugas utama meliputi memeriksa transaksi dan data pelanggan untuk mencari tanda-tanda perilaku mencurigakan.

Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kerjasama dengan tim keamanan dan hukum untuk menyelidiki dan mencegah kegiatan penipuan.

Apa saya cocok bekerja sebagai Fraud Detection Analyst?

Profil orang yang cocok untuk menjadi Fraud Detection Analyst adalah seseorang yang analitis, teliti, dan memiliki kemampuan dalam menganalisis data untuk mendeteksi dan mencegah penipuan.

Selain itu, seorang Fraud Detection Analyst juga harus memiliki pengetahuan tentang hukum dan kebijakan terkait penipuan serta memiliki kemampuan dalam penggunaan teknologi dan perangkat lunak untuk mendukung analisis.

Jika kamu adalah seorang yang kurang analitis, tidak teliti, dan tidak memiliki kemampuan mendeteksi kecurangan, kemungkinan kamu akan tidak cocok dengan pekerjaan ini.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang profesi Fraud Detection Analyst adalah bahwa mereka hanya perlu mencari kecurangan secara konstan. Namun, realitanya adalah bahwa pekerjaan ini melibatkan analisis data yang mendalam dan kemampuan untuk mengidentifikasi pola atau anomali yang mungkin menunjukkan penipuan.

Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti auditor, adalah bahwa Fraud Detection Analyst lebih berfokus pada deteksi kecurangan dan penipuan. Mereka menggunakan teknologi dan analisis data untuk mengidentifikasi dan mencegah kegiatan yang merugikan perusahaan atau organisasi, sedangkan auditor biasanya fokus pada evaluasi kepatuhan dan keakuratan data.

Ekspektasi dari profesi ini mungkin adalah bahwa seorang Fraud Detection Analyst akan dapat menangkap semua bentuk kecurangan yang terjadi. Namun, realitanya adalah bahwa kecurangan dapat sangat kompleks dan terus berkembang, sehingga pekerjaan ini melibatkan upaya yang berkelanjutan untuk belajar dan beradaptasi dengan taktik baru yang digunakan oleh pelaku penipuan.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Keuangan atau Manajemen Keuangan
Akuntansi Forensik
Ilmu Komputer atau Teknologi Informasi
Analisis Data atau Ilmu Data
Matematika atau Statistik
Hukum atau Hukum Bisnis
Keamanan Sistem Informasi atau Cybersecurity
Ekonomi atau Ekonomi Keuangan
Audit atau Audit Forensik
Psikologi atau Psikologi Kriminal

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
PT Bank Central Asia Tbk.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
PT Bank CIMB Niaga Tbk.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
PT Bank Mega Tbk.
PT Bank Panin Tbk.
PT Bank Permata Tbk.