Pekerjaan sebagai instruktur kursus tajwid dan tartil melibatkan memberikan pengajaran kepada peserta kursus mengenai tajwid dan tartil dalam membaca al-Quran.
Tugas utama meliputi memberikan materi pembelajaran tajwid, melatih peserta dalam melafalkan huruf-huruf hijaiyah dengan benar, serta mengajarkan teknik tartil dalam membaca al-Quran.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan evaluasi kemampuan peserta, memberikan masukan dan saran, serta memastikan peserta kursus dapat menguasai tajwid dan tartil dengan baik.
Profil orang yang cocok untuk menjadi instruktur kursus tajwid dan tartil adalah seseorang yang mahir dalam membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar, memiliki pengetahuan mendalam tentang aturan-aturan tajwid, serta memiliki kemampuan mengajar yang baik.
Karena tugasnya adalah mengajar dan memberikan pemahaman kepada para peserta kursus, seorang instruktur harus memiliki kesabaran dan keahlian dalam berkomunikasi dengan murid-muridnya.
Jika Anda memiliki sedikit pengetahuan tentang tajwid dan tartil, serta tidak memiliki kemampuan untuk mengajar dan menjelaskan dengan jelas, Anda mungkin tidak cocok menjadi seorang instruktur kursus tajwid dan tartil.
Miskonsepsi tentang instruktur kursus tajwid dan tartil adalah bahwa mereka hanya perlu menguasai ilmu pengajaran agama, padahal sebenarnya mereka juga harus memiliki keterampilan dan pemahaman yang mendalam tentang tajwid dan tartil.
Ekspektasi terhadap instruktur kursus tajwid dan tartil adalah bahwa mereka mampu membuat semua peserta kursus langsung mahir dalam waktu singkat, sementara realitanya membutuhkan upaya dan praktek yang konsisten dari peserta kursus untuk mencapai kemahiran yang diharapkan.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti guru agama, adalah bahwa instruktur kursus tajwid dan tartil lebih fokus pada mengajar dan melatih keterampilan teknis dalam membaca dan melantunkan Al-Qur'an dengan baik dan benar, sementara guru agama bertanggung jawab untuk mengajarkan pengetahuan agama secara menyeluruh.