bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengembangan seluruh kegiatan yang ada di sekolah.
Tugas utama meliputi mengatur jadwal pembelajaran, memastikan terlaksananya kegiatan ekstrakurikuler, mengawasi proses belajar mengajar, serta mengelola keuangan dan sumber daya manusia di sekolah.
Selain itu, kepala sekolah juga berperan sebagai penghubung antara sekolah dengan orang tua siswa, instansi pemerintah, dan masyarakat untuk memastikan terciptanya lingkungan belajar yang kondusif untuk siswa.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Kepala Sekolah atau Pimpinan dalam institusi pendidikan agama Islam adalah seorang yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang Islam, memiliki visi dan pemimpin yang kuat, serta mampu berkomunikasi dengan baik dan menginspirasi orang lain.
Sebagai seorang pemimpin, mereka juga harus memiliki keterampilan manajerial yang baik dan mampu mengambil keputusan yang tepat demi kemajuan institusi pendidikan agama Islam tersebut.
Jika kamu tidak memiliki pemahaman mendalam tentang nilai-nilai dan prinsip-prinsip agama Islam, kamu kemungkinan tidak cocok untuk menjadi kepala sekolah atau pimpinan dalam institusi pendidikan agama Islam.
Miskonsepsi tentang kepala sekolah di institusi pendidikan agama Islam adalah bahwa mereka hanya bertanggung jawab untuk mengajarkan agama Islam. Padahal, pekerjaan mereka meliputi pengelolaan sekolah, pengembangan kurikulum, manajemen keuangan, dan pengawasan kualitas pendidikan.
Ekspektasi umum terhadap kepala sekolah dalam institusi pendidikan agama Islam adalah bahwa mereka harus memiliki keahlian yang sangat dalam dalam agama Islam dan selalu menjalankan prinsip-prinsip agama dalam setiap keputusan yang diambil. Namun, realitanya adalah bahwa kepala sekolah juga harus memiliki kemampuan manajemen yang kuat, leadership yang efektif, dan pemahaman mendalam tentang sistem pendidikan.
Perbedaan utama antara kepala sekolah dalam institusi pendidikan agama Islam dengan profesi yang mirip, seperti ulama atau dai, adalah bahwa peran kepala sekolah lebih fokus pada pengelolaan dan pengembangan institusi pendidikan, sementara ulama atau dai lebih fokus pada pengajaran dan penyebaran agama Islam. Keduanya merupakan profesi penting dalam memperkuat pendidikan agama Islam, tetapi memiliki peran yang berbeda.