Konselor di lembaga pelayanan migran bertugas memberikan dukungan emosional dan sosial kepada para migran yang membutuhkan.
Mereka juga menyediakan informasi dan bimbingan mengenai hak-hak migran, proses imigrasi, dan adaptasi ke budaya baru.
Pekerjaan ini melibatkan mendengarkan dan memahami pengalaman migran serta memberikan solusi dan saran untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Konselor di lembaga pelayanan migran adalah seseorang yang memiliki empati tinggi, pengertian terhadap kebutuhan klien migran, dan kemampuan mendengarkan aktif.
Selain itu, konselor juga perlu memiliki pengetahuan yang luas tentang hukum imigrasi dan kebijakan migrasi, serta kemampuan untuk bekerja dengan beragam budaya dan bahasa.
Jika kamu tidak memiliki empati atau kesabaran yang cukup untuk mendengarkan dan membantu masalah orang lain, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan sebagai konselor di lembaga pelayanan migran.
Miskonsepsi tentang profesi Konselor di lembaga pelayanan migran adalah bahwa mereka hanya memberikan bantuan praktis seperti pengurusan dokumen, padahal sebenarnya mereka juga memberikan dukungan emosional dan psikologis yang sangat dibutuhkan oleh para migran.
Ekspektasi miskonsepsi lainnya adalah bahwa seorang Konselor di lembaga pelayanan migran harus memiliki pengalaman yang sama dengan para migran, sedangkan kenyataannya, mereka lebih fokus pada membantu memahami dan mengatasi tantangan migrasi dengan pendekatan profesional.
Perbedaan dengan profesi yang mirip seperti pekerja sosial adalah bahwa Konselor di lembaga pelayanan migran lebih fokus pada dukungan psikologis dan adaptasi para migran dalam lingkungan baru, sementara pekerja sosial lebih berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar seperti pangan, pakaian, dan tempat tinggal.