Sebagai konsultan keberlanjutan pertanian, tugas utama meliputi memberikan saran dan solusi untuk meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan.
Pekerjaan ini juga melibatkan melakukan analisis dan evaluasi terhadap praktik pertanian yang ada, serta mengidentifikasi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan efisien.
Selain itu, interaksi dengan petani dan stakeholder lainnya juga menjadi bagian penting, untuk memastikan implementasi dari rekomendasi dan solusi yang diberikan dapat dilakukan dengan sukses.
Orang yang cocok untuk tipe pekerjaan sebagai Konsultan Keberlanjutan Pertanian adalah seseorang yang memiliki pengetahuan yang luas tentang pertanian, keberlanjutan, dan lingkungan. Mereka juga harus memiliki kemampuan analisis yang tinggi dan mampu memberikan solusi inovatif untuk meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah mereka yang tidak peduli dengan isu-isu lingkungan, tidak memiliki pengetahuan yang cukup dalam bidang pertanian, dan tidak memiliki kemauan untuk bekerja dengan berbagai pihak terkait.
Miskonsepsi tentang profesi Konsultan Keberlanjutan Pertanian adalah bahwa mereka hanya bekerja di ladang dan bertani. Padahal, pekerjaan mereka lebih berfokus pada analisis keberlanjutan dalam pertanian secara holistik dan memberikan rekomendasi strategis kepada petani.
Ekspektasi yang salah tentang profesi ini adalah bahwa semua solusi untuk pertanian berkelanjutan bisa langsung diimplementasikan dengan cepat. Realitanya, pekerjaan konsultan keberlanjutan pertanian melibatkan analisis mendalam, penelitian lanjutan, dan pengujian selama periode waktu yang lama sebelum solusi diterapkan.
Perbedaan dengan profesi serupa, seperti agronom atau petani organik, adalah bahwa Konsultan Keberlanjutan Pertanian memiliki pemahaman yang lebih luas tentang aspek keberlanjutan dan ekologi yang mempengaruhi pertanian. Mereka juga memiliki keterampilan manajemen dan keberlanjutan yang lebih kuat dalam merencanakan sistem pertanian yang berkelanjutan, bukan hanya berfokus pada aspek teknis dan agronomi saja.