Konsultan Keselamatan Konstruksi

  Profil Profesi

Sebagai Konsultan Keselamatan Konstruksi, pekerjaan ini melibatkan analisis dan evaluasi risiko keselamatan dalam proyek konstruksi.

Tugas utama mencakup penyusunan rencana keselamatan, pelatihan karyawan terkait keselamatan, dan peninjauan kepatuhan terhadap peraturan keselamatan.

Selain itu, konsultan ini juga akan melakukan inspeksi lapangan dan memberikan rekomendasi untuk mengurangi risiko kecelakaan selama proses konstruksi.

Apa saya cocok bekerja sebagai Konsultan Keselamatan Konstruksi?

Seseorang yang cocok untuk pekerjaan sebagai Konsultan Keselamatan Konstruksi adalah yang memiliki pengetahuan yang mendalam tentang keselamatan konstruksi, memiliki kemampuan analisis yang baik, dan mampu memberikan solusi yang efektif untuk mengurangi risiko kecelakaan di tempat kerja konstruksi.

Selain itu, seorang Konsultan Keselamatan Konstruksi yang ideal juga harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik untuk dapat berinteraksi dengan berbagai pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi dan mampu mengambil keputusan dengan cepat dalam situasi yang darurat.

Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah mereka yang tidak memiliki pemahaman yang baik tentang aspek keselamatan, tidak tegas dalam mengambil keputusan, dan tidak memiliki kemampuan komunikasi yang efektif.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang profesi Konsultan Keselamatan Konstruksi adalah bahwa mereka hanya bertugas untuk memberikan instruksi saat ada kecelakaan, padahal sebenarnya tugas mereka adalah mencegah terjadinya kecelakaan sejak tahap perencanaan.

Ekspektasi yang salah tentang Konsultan Keselamatan Konstruksi adalah bahwa mereka akan memiliki wewenang langsung untuk menghentikan proyek jika dianggap tidak aman. Realitanya, keputusan untuk menghentikan proyek adalah tanggung jawab pihak yang memiliki kekuasaan, seperti pemilik proyek atau pengawas lapangan.

Perbedaan dengan profesi sejenis seperti Manajer Proyek adalah bahwa Konsultan Keselamatan Konstruksi berfokus khusus pada aspek keselamatan, sedangkan Manajer Proyek mengatur seluruh aspek proyek, termasuk keselamatan. Konsultan Keselamatan Konstruksi memberikan penilaian independen dan rekomendasi untuk meningkatkan keselamatan, sementara Manajer Proyek mengoordinasikan berbagai tim dalam proyek konstruksi.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Teknik Sipil
Teknik K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
Teknik Lingkungan
Teknik Industri
Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota
Teknik Arsitektur
Teknik Listrik/Elektro
Teknik Mesin
Teknik Kimia
Manajemen Teknologi

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

PT Waskita Karya (Persero) Tbk
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk
PT PP (Persero) Tbk
PT Brantas Abipraya (Persero)
PT Bukaka Teknik Utama Tbk
PT Nindya Karya (Persero)
PT Hutama Karya (Persero)
PT Jasa Marga (Persero) Tbk
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk