Konsultan pendidikan agama Katolik bertugas memberikan konsultasi dan bimbingan terkait pengajaran dan pembelajaran agama Katolik di institusi pendidikan.
Tugas utama meliputi penyusunan kurikulum agama Katolik, pelatihan guru, pengembangan materi ajar, serta evaluasi dan monitoring program pendidikan agama Katolik.
Selain itu, konsultan ini juga berperan dalam memberikan nasihat dan solusi terhadap permasalahan yang terkait dengan pendidikan agama Katolik di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya.
Seorang yang cocok untuk menjadi konsultan pendidikan agama Katolik adalah seseorang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang doktrin dan ajaran-ajaran agama Katolik, memiliki keterampilan komunikasi yang baik, dan mampu membimbing serta menginspirasi siswa dalam memahami dan mempraktikkan agama Katolik dengan baik.
Orang yang tidak memiliki pengetahuan mendalam atau minat dalam agama Katolik akan tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi Konsultan Pendidikan Agama Katolik adalah bahwa mereka hanya akan membahas masalah teologi dan ajaran agama Katolik. Namun, kenyataannya mereka juga harus menguasai berbagai aspek pendidikan untuk membantu mengembangkan kurikulum dan strategi pembelajaran yang sesuai.
Ekspektasi salah mengenai Konsultan Pendidikan Agama Katolik adalah bahwa mereka akan sepenuhnya berfokus pada pemberian katekese dan bimbingan spiritual kepada siswa. Padahal, mereka juga bertugas untuk membantu guru dalam mengembangkan materi pelajaran yang menarik dan interaktif.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti pendeta atau pastor Katolik adalah Konsultan Pendidikan Agama Katolik lebih banyak berinteraksi dengan guru, siswa, dan instansi pendidikan, sedangkan pendeta atau pastor umumnya lebih fokus dalam pelayanan liturgi dan pastoral di gereja paroki.