Koordinator Program Gender

  Profil Profesi

Pekerjaan sebagai Koordinator Program Gender melibatkan pengorganisiran dan pengelolaan program-program yang bertujuan untuk mencapai kesetaraan gender.

Tugas utama meliputi merencanakan dan mengimplementasikan kegiatan-kegiatan yang mendukung peningkatan kesadaran dan pemahaman tentang isu-isu gender.

Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kerjasama dengan berbagai pihak, seperti lembaga swadaya masyarakat dan pemerintah, untuk memastikan keberhasilan program-program yang telah dirancang.

Apa saya cocok bekerja sebagai Koordinator Program Gender?

Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Koordinator Program Gender adalah seseorang yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang isu-isu kesetaraan gender, memiliki keterampilan analisis yang kuat, dan mampu merencanakan dan mengkoordinasikan program-program yang berkaitan dengan gender.

Seorang kandidat yang cocok juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk bekerja dengan berbagai pihak yang terlibat dalam program, serta memiliki kepekaan terhadap multi-kulturalisme dan keberagaman.

Jika kamu tidak peduli dengan isu kesetaraan gender, kurang peka terhadap masalah sosial yang melibatkan kesetaraan gender, dan tidak memiliki kelancaran dalam berkomunikasi dengan beragam kelompok sosial, kamu mungkin tidak cocok dengan pekerjaan sebagai Koordinator Program Gender.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang profesi Koordinator Program Gender adalah bahwa mereka hanya bekerja untuk mempromosikan hak-hak perempuan. Padahal, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab mereka, mereka juga bekerja untuk memperjuangkan kesetaraan gender dan mengatasi masalah diskriminasi gender secara menyeluruh.

Ekspektasi yang salah tentang profesi ini adalah bahwa Koordinator Program Gender hanya melakukan kegiatan sosialisasi dan awareness saja. Padahal, kenyataannya mereka juga harus menganalisis data, merencanakan program, melibatkan berbagai pihak, dan melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap program yang dijalankan.

Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti aktivis atau advokat gender, adalah bahwa Koordinator Program Gender biasanya bekerja di lembaga atau organisasi tertentu, sementara aktivis atau advokat gender lebih terfokus pada aksi-aksi luar atau gerakan sosial untuk mengadvokasi isu-isu gender secara umum.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Studi Gender dan Kajian Wanita
Sosiologi
Psikologi
Hubungan Internasional
Antropologi
Ilmu Politik
Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksual
Hukum dan Kebijakan Publik
Komunikasi
Ekonomi Pembangunan dan Kebijakan Publik

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

UN Women Indonesia
Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan)
Yayasan Pemberdayaan Perempuan Indonesia (YPP Indonesia)
Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan (Kemitraan)
Yayasan Kesehatan Perempuan (YKP)
Riset, Pendidikan, dan Pengembangan Pemberdayaan Perempuan (RisP3)
Rumah Kita Bersama Foundation
Pusat Kajian Kebijakan Publik dan Keadilan Gender (Puskapol)
Jakarta Women's Resource Centre (JWRC)
Koalisi Perempuan Indonesia untuk Keadilan dan Demokrasi (KPIK)