Pekerjaan sebagai kurator museum sains melibatkan pengelolaan, pemeliharaan, dan penelitian artefak dan benda-benda sains dalam museum.
Tugas utama meliputi kurasi dan penataan koleksi, pengorganisasian pameran dan acara ilmiah, serta penelitian untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang koleksi dan topik sains.
Selain itu, kurator museum sains juga berperan sebagai edukator, bekerja dengan masyarakat untuk menyampaikan pengetahuan sains melalui program pendidikan dan tur.
Seorang yang cocok untuk menjadi kurator museum sains adalah seseorang yang memiliki pengetahuan luas tentang ilmu pengetahuan, memiliki kreativitas dalam merancang pameran, serta memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk mengajarkan konsep dan teori ilmiah kepada pengunjung museum.
Jika kamu tidak memiliki minat atau pengetahuan yang cukup dalam bidang ilmu sains, kamu mungkin tidak cocok menjadi kurator museum sains.
Ekspektasi miskonsepsi tentang profesi kurator museum sains adalah bahwa mereka hanya mengurus dan memamerkan artefak dan eksponat saja, padahal sebenarnya mereka juga melakukan penelitian, pengumpulan data, dan membantu dalam pengembangan koleksi museum.
Realita dari profesi kurator museum sains adalah bahwa mereka harus memiliki pengetahuan yang luas dalam bidang sains dan keahlian kuratorial yang kuat. Mereka juga harus dapat berkomunikasi dengan baik dan menghadirkan informasi yang mudah dipahami oleh pengunjung museum.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti arkeolog atau ahli sejarah, adalah bahwa kurator museum sains lebih fokus pada pengolahan dan presentasi ilmu pengetahuan sains kepada publik melalui koleksi museum, sementara arkeolog dan ahli sejarah lebih fokus pada penelitian dan interpretasi berdasarkan sumber-sumber sejarah dan arkeologi.