Pekerjaan sebagai manajer kualitas layanan di perusahaan travel melibatkan pengawasan dan pengelolaan kualitas pelayanan kepada pelanggan.
Tugasnya termasuk melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap proses layanan, mengidentifikasi masalah atau keluhan pelanggan, serta mengembangkan strategi untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kolaborasi dengan tim lain, seperti tim operasional dan tim pemasaran, untuk memastikan kualitas layanan yang baik sesuai dengan standar perusahaan.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Manajer Kualitas Layanan di perusahaan travel adalah seorang yang memiliki pengalaman kerja dalam industri pariwisata, memiliki kemampuan analisis yang baik dalam mendeteksi kebutuhan pelanggan, dan mampu mengimplementasikan standar pelayanan yang tinggi.
Sebagai Manajer Kualitas Layanan, individu tersebut harus memiliki kemampuan komunikasi yang efektif, kemampuan memimpin tim, dan kemampuan problem-solving dalam mengatasi masalah yang timbul dalam pelayanan pelanggan.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah mereka yang tidak memiliki keterampilan komunikasi yang baik, tidak dapat beradaptasi dengan cepat dengan perubahan yang sering terjadi dalam industri perjalanan, dan tidak memiliki pemahaman yang kuat tentang kualitas dan kepuasan pelanggan.
Miskonsepsi tentang manajer kualitas layanan di perusahaan travel adalah bahwa pekerjaan ini hanya tentang menangani keluhan pelanggan, padahal sebenarnya pekerjaan ini juga melibatkan perencanaan dan implementasi strategi untuk meningkatkan kualitas layanan.
Ekspektasi yang salah tentang pekerjaan ini adalah bahwa manajer kualitas layanan di perusahaan travel dapat langsung mengubah pengalaman pelanggan secara instan, padahal upaya untuk meningkatkan kualitas layanan membutuhkan waktu, kolaborasi, dan evaluasi terus-menerus.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti manajer kepuasan pelanggan, adalah bahwa manajer kualitas layanan di perusahaan travel lebih fokus pada mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang dapat mempengaruhi pengalaman pelanggan secara keseluruhan, sementara manajer kepuasan pelanggan cenderung lebih terfokus pada memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan saat ini.