Pendidik Non-formal

  Profil Profesi

Pekerjaan sebagai pendidik non-formal melibatkan memberikan pendidikan dan pelatihan kepada peserta didik di luar lingkungan sekolah formal.

Tugas utama meliputi merancang program pembelajaran, menyusun materi pelajaran, dan mengajar peserta didik dalam berbagai bidang, seperti bahasa asing, seni, atau keterampilan tertentu.

Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan mengukur kemajuan peserta didik, memberikan masukan dan umpan balik, serta memastikan kegiatan pendidikan berjalan dengan lancar dan efektif.

Apa saya cocok bekerja sebagai Pendidik non-formal?

Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Pendidik non-formal adalah seorang yang memiliki keahlian dalam mendidik dan mengajar orang-orang dari berbagai latar belakang, serta memiliki kemampuan komunikasi yang baik.

Dalam pekerjaan ini, seorang pendidik non-formal juga harus memiliki rasa empati yang tinggi dan mampu mendengarkan dengan baik agar dapat memahami kebutuhan dan potensi setiap individu yang diajar.

Jika kamu tidak memiliki kesabaran dan tidak tertarik untuk bekerja dengan anak-anak atau individu yang belajar melalui pendidikan non-formal, maka kamu tidak cocok sebagai pendidik non-formal.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang profesi Pendidik non-formal adalah bahwa mereka hanya mengajar anak-anak yang tidak bisa masuk ke sekolah formal. Padahal, mereka juga mengajar orang dewasa yang ingin meningkatkan keterampilan atau mendapatkan pendidikan tambahan.

Ekspektasi terhadap Pendidik non-formal seringkali menganggap bahwa profesi ini kurang penting atau tidak seberharga profesi Pendidik formal. Namun, realitanya adalah mereka memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan pendidikan alternatif dan kesempatan belajar kepada individu yang membutuhkannya.

Perbedaan utama antara Pendidik non-formal dengan profesi yang mirip seperti tutor atau pelatih adalah lingkup pekerjaan mereka. Pendidik non-formal bertanggung jawab untuk menyusun program pembelajaran, memfasilitasi kelompok belajar, dan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, sementara tutor atau pelatih biasanya fokus pada pembelajaran satu lawan satu dan berfokus pada mata pelajaran tertentu.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Pendidikan Anak Usia Dini
Konseling Pendidikan
Psikologi Pendidikan
Kurikulum dan Pengajaran
Teknologi Pendidikan
Administrasi Pendidikan
Manajemen Pendidikan
Pendidikan Luar Sekolah
Pendidikan Khusus
Pengembangan Kepribadian dan Karakter

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Lembaga kursus bahasa Inggris
Perusahaan pelatihan komputer
Akademi musik
Lembaga kursus tari
Sekolah musik
Lembaga kursus fotografi
Akademi seni peran
Perusahaan pengembangan keterampilan kerja
Lembaga kursus kepemimpinan
Perusahaan pelatihan bisnis