Pekerjaan sebagai peneliti kebijakan luar negeri melibatkan analisis kebijakan dan hubungan internasional.
Tugas utama meliputi mengumpulkan dan menganalisis data, serta menyusun laporan yang berhubungan dengan kebijakan luar negeri suatu negara.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan riset akademis, pemantauan kegiatan politik internasional, dan berkomunikasi dengan diplomat dan ahli lainnya dalam mendapatkan informasi terkini.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Peneliti Kebijakan Luar Negeri adalah seseorang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang hubungan internasional, memiliki kemampuan analisis yang kuat, dan mampu mengumpulkan data dengan cermat.
Dalam menyusun kebijakan luar negeri yang efektif, seorang peneliti juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk berinteraksi dengan negara-negara lain dan mampu bekerja secara mandiri maupun dalam tim.
Jika kamu tidak tertarik dengan studi dan analisis mendalam mengenai kebijakan luar negeri, kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang peneliti kebijakan luar negeri adalah bahwa mereka hanya melewatkan waktu di kantor dan melakukan riset buku teks. Namun, realitanya mereka juga melakukan banyak perjalanan untuk mengumpulkan data dan melakukan wawancara langsung dengan pemangku kepentingan.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti diplomat, adalah bahwa peneliti kebijakan luar negeri lebih berfokus pada analisis, penelitian, dan memberikan rekomendasi kebijakan kepada para pembuat keputusan, sementara diplomat lebih fokus pada negosiasi dan mewakili negara di tingkat internasional.
Ekspektasi terhadap peneliti kebijakan luar negeri seringkali berlebihan, di mana diharapkan mereka memiliki pengaruh langsung dalam membuat keputusan politik luar negeri. Realitanya, peneliti kebijakan luar negeri berfungsi sebagai sumber informasi dan analisis untuk para pembuat keputusan, tetapi tidak secara langsung terlibat dalam proses pengambilan keputusan politik.