Menjadi pengajar antropologi sosial melibatkan kegiatan mengajar mahasiswa tentang konsep-konsep dan teori dalam antropologi sosial.
Tugas utama pengajar antropologi sosial adalah menyusun rencana pembelajaran, memberikan kuliah, mengawasi penelitian mahasiswa, dan memberikan penilaian terhadap hasil belajar mahasiswa.
Selain itu, pengajar antropologi sosial juga berperan dalam mengembangkan kurikulum, melakukan penelitian, dan berpartisipasi dalam kegiatan akademik lainnya dalam bidang antropologi.
Seorang pengajar antropologi sosial harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang konsep-konsep teoritis dalam antropologi dan kemampuan untuk mengajarkan materi-materi tersebut dengan jelas dan menarik.
Selain itu, pengajar juga harus memiliki kemampuan untuk merangsang diskusi dan pemikiran kritis di kelas sehingga mahasiswa dapat memahami dan mengaplikasikan konsep-konsep tersebut dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Jika kamu memiliki sedikit minat terhadap ilmu sosial, kurang memiliki ketertarikan terhadap budaya dan perubahan sosial, dan sulit mengkomunikasikan konsep-konsep kompleks dengan mudah, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi Pengajar Antropologi Sosial adalah bahwa pekerjaannya hanya mengajar teori-teori tanpa praktik lapangan, padahal sebenarnya mereka juga terlibat dalam penelitian langsung di lapangan.
Ekspektasi yang salah tentang pekerjaan ini adalah bahwa mereka hanya mengajar dalam lingkungan akademis, namun kenyataannya mereka juga dapat terlibat dalam proyek-proyek penelitian di luar universitas.
Perbedaan antara Pengajar Antropologi Sosial dengan profesi yang mirip seperti ahli antropologi atau peneliti sosial adalah bahwa mereka lebih fokus pada aspek pengajaran dan pembimbingan studi daripada penelitian mandiri yang lebih terkait dengan profesi lainnya.