Sebagai pengawas pekerjaan struktural, tugas utama adalah memastikan kegiatan konstruksi berjalan sesuai dengan rencana dan spesifikasi yang telah ditetapkan.
Pekerjaan ini melibatkan pemantauan progres konstruksi, melakukan inspeksi lapangan, dan memberikan arahan kepada pekerja untuk memastikan kualitas dan keamanan struktur yang sedang dibangun.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan pelaporan kemajuan proyek kepada manajemen dan koordinasi dengan tim proyek lainnya, seperti arsitek dan insinyur sipil.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Pengawas Pekerjaan Struktural adalah seseorang yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas di bidang konstruksi, mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat serta memiliki kemampuan analisis yang baik.
Dalam mengawasi proyek konstruksi, seorang pengawas juga perlu memiliki kepemimpinan yang kuat, dapat bekerja dengan ketelitian dan teliti, serta berkomunikasi dengan baik dengan tim kerja dan pemilik proyek.
Seorang yang tidak disiplin, tidak teliti, dan tidak berpengalaman dalam bidang konstruksi tidak cocok untuk menjadi pengawas pekerjaan struktural.
Miskonsepsi tentang profesi Pengawas Pekerjaan Struktural adalah bahwa tugas mereka hanya mengawasi pekerjaan fisik secara keseluruhan, padahal sebenarnya mereka juga harus memiliki pemahaman mendalam tentang perencanaan dan desain struktural.
Ekspektasi umum terhadap seorang pengawas pekerjaan struktural adalah mereka hanya bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan terhadap standar dan regulasi, namun kenyataannya mereka juga harus mampu melakukan pemantauan secara teknis dan memberikan solusi saat terjadi masalah.
Perbedaan penting dengan profesi yang mirip, seperti insinyur sipil, adalah bahwa pengawas pekerjaan struktural berfokus pada pengawasan dan penilaian kegiatan pekerjaan fisik, sementara insinyur sipil lebih terlibat dalam perencanaan, perancangan, dan pengawasan keseluruhan proyek konstruksi.