Pengawas Pemilu

  Profil Profesi

Pekerjaan sebagai pengawas pemilu melibatkan pemantauan dan pengawasan jalannya proses pemilihan umum.

Tugas utama meliputi memastikan kepatuhan terhadap aturan pemilu, mengawasi proses pencoblosan, dan mengumpulkan data serta memberikan laporan mengenai pelanggaran atau ketidaksesuaian yang terjadi.

Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan komunikasi dengan pihak-pihak terkait, seperti petugas keamanan, panitia pemilihan, dan peserta pemilihan, untuk memastikan kelancaran dan keadilan proses pemilihannya.

Apa saya cocok bekerja sebagai Pengawas pemilu?

Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Pengawas Pemilu adalah orang yang jujur, memiliki integritas tinggi, dan mampu bekerja secara independen dengan baik.

Mengingat tanggung jawabnya yang besar dalam memastikan keadilan dan kebersihan selama proses pemilu, seorang pengawas pemilu juga harus memiliki pengetahuan yang baik tentang hukum pemilu dan mampu membuat keputusan yang adil dan obyektif.

Jika kamu tidak memiliki keterampilan komunikasi yang baik, tidak dapat menghadapi tekanan yang tinggi, dan kurang memiliki wawasan politik, kemungkinan kamu tidak cocok menjadi pengawas pemilu.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang profesi Pengawas Pemilu adalah bahwa mereka memiliki kekuasaan penuh dan dapat mengendalikan hasil pemilu sesuai keinginan politik tertentu, padahal kenyataannya mereka bertugas mengawasi agar pemilu berjalan adil dan transparan.

Ekspektasi terhadap Pengawas Pemilu seringkali terlalu tinggi, di mana diharapkan mereka dapat memastikan tidak ada kecurangan atau pelanggaran pemilu secara keseluruhan. Namun, realitanya mereka bekerja berdasarkan keterbatasan sumber daya dan mekanisme yang ada.

Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti pengawas pemilihan dalam organisasi lain, adalah Pengawas Pemilu memiliki tugas dan tanggung jawab khusus terkait pemilu, sedangkan pengawas pemilihan di organisasi lain biasanya bertugas mengawasi proses pemilihan internal organisasi tersebut.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Ilmu Pemerintahan
Hukum Tata Negara
Studi Politik
Komunikasi Politik
Sosiologi
Administrasi Publik
Hubungan Internasional
Antropologi Sosial
Statistik
Teknologi Informasi dan Komunikasi

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu)
Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas)
Universitas dan institut besar (misalnya Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung)
Kantor Pusat Partai Politik (misalnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Gerakan Indonesia Raya)
Media massa (misalnya Kompas, Detik)
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak dalam bidang pemilu dan demokrasi
Perusahaan-perusahaan riset dan konsultan politik
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkait dengan pemilu (misalnya PT Pos Indonesia, PT Telkom Indonesia)
Kantor pusat dan cabang-cabang bank besar yang memberikan fasilitas pelayanan pemilu seperti tempat penyaluran dana kampanye