Pekerjaan di bidang pengelolaan komunitas tradisi lisan berfokus pada pelestarian dan promosi warisan budaya lisan.
Tugas utama meliputi merencanakan dan mengorganisir acara-acara budaya, seperti pertunjukan teater, ceramah, dan pelatihan, untuk memperkenalkan tradisi lisan kepada masyarakat.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kerja sama dengan ahli warisan budaya dan pihak terkait lainnya untuk menjaga keberlanjutan dan kesinambungan tradisi lisan dalam masyarakat.
Seorang yang memiliki minat dan kecintaan terhadap budaya dan tradisi lisan akan cocok sebagai pengelola komunitas tradisi lisan.
Kemampuan untuk menghargai dan melestarikan warisan budaya serta dapat berkomunikasi dengan baik dengan berbagai kalangan masyarakat juga merupakan kualitas yang penting untuk pekerjaan ini.
Jika kamu tidak memiliki minat atau pengetahuan yang cukup tentang tradisi lisan dan kurang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi serta berinteraksi dengan banyak orang, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi umum tentang profesi Pengelola Komunitas Tradisi Lisan adalah bahwa pekerjaannya hanya melibatkan pelestarian dan dokumentasi tradisi saja, padahal sebenarnya mereka juga harus aktif dalam mendorong partisipasi komunitas dalam menjaga dan menghidupkan tradisi tersebut.
Banyak yang berharap bahwa pengelola komunitas tradisi lisan hanya bertugas sebagai pengamat yang dikirim untuk mengambil catatan tradisi, namun realitanya pekerjaan mereka melibatkan lebih banyak interaksi sosial dengan anggota komunitas, fasilitasi pertemuan, dan bekerja secara kolaboratif untuk menjaga tradisi.
Perbedaan antara pengelola komunitas tradisi lisan dengan profesi yang mirip seperti etnomusikolog atau antropolog adalah bahwa pengelola komunitas tradisi lisan lebih berfokus pada upaya pemeliharaan dan pengaktifan komunitas dalam menjaga tradisi, sedangkan etnomusikolog atau antropolog lebih berorientasi pada aspek penelitian dan analisis ilmiah tentang budaya dan tradisi tersebut.