Pengelola Program Sosial Atau Kebudayaan

  Profil Profesi

Pekerjaan sebagai pengelola program sosial atau kebudayaan melibatkan perencanaan, koordinasi, dan pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan kepentingan sosial atau kebudayaan masyarakat.

Tugas utamanya meliputi mengidentifikasi kebutuhan masyarakat, merancang program yang sesuai, dan mengatur anggaran serta sumber daya yang diperlukan.

Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan program serta berkomunikasi dengan pihak terkait seperti donor, lembaga pemerintah, dan masyarakat.

Apa saya cocok bekerja sebagai Pengelola Program Sosial atau Kebudayaan?

Seorang yang memiliki jiwa sosialisasi yang tinggi dan peduli terhadap masalah-masalah sosial atau kebudayaan yang ada dalam masyarakat akan cocok dengan pekerjaan Pengelola Program Sosial atau Kebudayaan.

Sebagai pengelola program sosial atau kebudayaan, seorang kandidat juga harus kreatif, mampu berpikir strategis, dan memiliki kemampuan mengorganisasi acara atau kegiatan.

Profil seseorang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah orang yang tidak memiliki minat atau pengalaman dalam mengelola program sosial atau kebudayaan, kurang kreatif, dan tidak memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan masyarakat.

Konsep, ekspektasi dan realita

Banyak yang mengira bahwa menjadi pengelola program sosial atau kebudayaan hanya tentang mengatur acara dan kegiatan, padahal sebenarnya tugasnya lebih kompleks seperti merancang program, mengumpulkan data, dan melakukan evaluasi.

Ekspektasi banyak orang adalah menjadi pengelola program sosial atau kebudayaan akan memberikan kesempatan untuk bersosialisasi dan terlibat dalam kegiatan yang menyenangkan, namun realitanya sering kali melibatkan banyak pekerjaan administratif dan tanggung jawab yang besar.

Perbedaan antara profesi pengelola program sosial atau kebudayaan dengan profesi mirip seperti event organizer adalah fokusnya. Pengelola program sosial atau kebudayaan tidak hanya bertanggung jawab dalam mengelola acara, tetapi juga mempertimbangkan aspek sosial dan kebudayaan yang lebih luas dalam setiap program yang dijalani.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Studi Pembangunan
Antropologi
Sosiologi
Komunikasi Massa
Ilmu Politik
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Event
Pendidikan Kebudayaan dan Keagamaan
Studi Sosial dan Kebudayaan
Manajemen Bisnis Sosial

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Yayasan Kebudayaan Indonesia
PT Pertamina (Program Corporate Social Responsibility)
Bank Indonesia (Program Corporate Social Responsibility)
PT Astra International Tbk (Program Corporate Social Responsibility)
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Program Corporate Social Responsibility)
PT Unilever Indonesia Tbk (Program Sustainability)
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Program Corporate Social Responsibility)
PT Garuda Indonesia Tbk (Program Corporate Social Responsibility)
PT Angkasa Pura II (Program Corporate Social Responsibility)
PT XL Axiata Tbk (Program Corporate Social Responsibility)