Sebagai pengurus LSM Sejarah, tugas utama adalah mengkaji, mengumpulkan, dan mengelola informasi sejarah untuk keperluan penelitian dan dokumentasi.
Melakukan kegiatan pendokumentasian berupa pengumpulan bahan arsip, wawancara dengan narasumber, dan pemotretan objek-objek bersejarah.
Selain itu, juga bertanggung jawab dalam penyajian dan penyebarluasan informasi sejarah melalui berbagai media, seperti buku, website, dan pameran.
Profil orang yang cocok untuk menjadi pengurus LSM Sejarah adalah seseorang yang memiliki kepekaan terhadap isu-isu historis, memiliki kemampuan organisasi yang baik, dan memiliki motivasi tinggi dalam mengadvokasi perlindungan dan pelestarian warisan sejarah.
Selain itu, seorang pengurus LSM Sejarah juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan dapat bekerja secara kolaboratif dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan lembaga lainnya.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah mereka yang tidak tertarik dengan sejarah, kurang memiliki pengetahuan tentang LSM, dan tidak memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
Miskonsepsi tentang profesi Pengurus LSM Sejarah adalah bahwa pekerjaannya hanya berfokus pada ekspektasi dan analisis sejarah, padahal dalam realita, mereka juga harus terlibat dalam penggalangan dana, manajemen organisasi, serta pembuatan strategi program.
Perbedaan dengan profesi sejenis, seperti sejarawan, adalah bahwa Pengurus LSM Sejarah lebih fokus pada upaya nyata dalam melibatkan masyarakat dan memberdayakan mereka melalui pendidikan sejarah, sementara sejarawan cenderung lebih fokus pada penelitian dan literatur sejarah.
Salah satu harapan yang salah tentang Pengurus LSM Sejarah adalah bahwa mereka hanya melakukan pekerjaan lapangan yang berkaitan langsung dengan sejarah, padahal sebagian besar waktu mereka dihabiskan untuk mengurus administrasi, menyusun laporan, dan menjalin kemitraan dengan pihak terkait.