Sebagai perencana lalu lintas, tugas utama meliputi mengumpulkan data lalu lintas, menganalisis pola pergerakan kendaraan, dan merancang strategi untuk meningkatkan keefektifan sistem transportasi.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan koordinasi dengan pihak terkait, seperti instansi pemerintah dan perusahaan swasta, untuk menyusun rencana pengaturan lalu lintas yang efisien dan aman.
Seorang perencana lalu lintas juga harus memperhatikan perkembangan teknologi transportasi dan memanfaatkannya untuk mengoptimalkan sistem transportasi dalam kota.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Perencana Lalu Lintas adalah seseorang yang memiliki pengetahuan dan pemahaman mendalam tentang peraturan lalu lintas, memiliki kemampuan analisis yang baik dalam mengolah data lalu lintas, dan dapat membuat keputusan yang efektif dalam merencanakan pengaturan lalu lintas yang optimal.
Kemampuan komunikasi yang baik juga diperlukan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait seperti pemerintah daerah, polisi lalu lintas, dan masyarakat untuk mengimplementasikan rencana lalu lintas dengan baik.
Seseorang yang tidak terstruktur, tidak teliti, dan tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang lalu lintas tidak cocok untuk menjadi seorang perencana lalu lintas.
Miskonsepsi tentang profesi perencana lalu lintas adalah bahwa mereka hanya duduk di meja dan menggambar rute jalan. Padahal, pekerjaan mereka melibatkan analisis data, perencanaan transportasi, dan pemodelan lalu lintas yang rumit.
Ekspektasi umumnya adalah bahwa perencana lalu lintas dapat mengatasi kemacetan lalu lintas dengan mudah. Namun, kenyataannya mereka harus mengatasi faktor-faktor seperti pertumbuhan populasi, perubahan pola perjalanan, dan infrastruktur yang terbatas.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti petugas lalu lintas di jalan, adalah bahwa perencana lalu lintas bekerja di belakang layar untuk merencanakan pergerakan lalu lintas secara efisien, sedangkan petugas lalu lintas bertanggung jawab mengarahkan lalu lintas di lapangan.