Staf Penelitian Kajian Keluarga

  Profil Profesi

Staf penelitian kajian keluarga bertanggung jawab dalam melakukan penelitian dan analisis terhadap dinamika dan permasalahan yang terjadi dalam keluarga.

Tugas utama meliputi mengumpulkan data, melakukan wawancara, dan melakukan analisis terhadap hasil penelitian yang dilakukan.

Selain itu, staf penelitian kajian keluarga juga bertugas untuk memberikan rekomendasi dan solusi yang dapat membantu memperbaiki dinamika keluarga dan mengatasi permasalahan yang ada.

Apa saya cocok bekerja sebagai Staf Penelitian Kajian Keluarga?

Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Staf Penelitian Kajian Keluarga adalah memiliki latar belakang pendidikan dalam bidang sosiologi atau psikologi, memiliki kemampuan analisis data yang kuat, dan mampu menjalankan penelitian dengan teliti dan sistematis.

Memiliki ketertarikan dan pemahaman yang dalam terhadap hubungan keluarga, serta mampu menginterpretasikan temuan penelitian secara jelas dan komunikatif juga menjadi karakteristik yang penting bagi seorang kandidat.

Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah orang yang tidak memiliki minat atau kemampuan dalam melakukan pengumpulan dan analisis data, serta kurang memiliki ketelitian dalam melaporkan hasil penelitian.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang profesi Staf Penelitian Kajian Keluarga adalah bahwa mereka hanya melakukan penelitian di dalam ruangan dan tidak terlibat langsung dengan keluarga yang diteliti. Realitanya, mereka sering terlibat dalam interaksi dengan keluarga yang menjadi objek penelitian untuk mendapatkan data yang akurat.

Salah satu ekspektasi yang salah tentang profesi ini adalah bahwa mereka hanya fokus pada masalah keluarga yang sudah ada, padahal sebenarnya mereka juga terlibat dalam merancang program-program pencegahan dan pembinaan keluarga yang berkelanjutan.

Perbedaan utama dengan profesi yang mirip, seperti Konselor Keluarga, adalah bahwa Staf Penelitian Kajian Keluarga lebih fokus pada aspek penelitian dan kajian ilmiah tentang keluarga, sedangkan Konselor Keluarga lebih fokus pada memberikan dukungan, pemecahan masalah, dan konseling kepada keluarga yang mengalami masalah.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Kajian Keluarga
Psikologi
Sosiologi
Antropologi
Ilmu Komunikasi
Kajian Gender dan Seksualitas
Ilmu Politik
Ekonomi
Pendidikan
Kesehatan Masyarakat

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Badan Pusat Statistik (BPS)
Universitas
Lembaga Penelitian dan Pengembangan
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berfokus pada kajian keluarga
Pusat Studi Wanita dan Gender di universitas
Perusahaan riset pasar
Lembaga penelitian milik pemerintah, seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Perusahaan konsultan yang fokus pada penelitian kajian keluarga
Lembaga bantuan sosial yang berfokus pada keluarga
Perusahaan asuransi kesehatan atau asuransi jiwa yang membutuhkan analisis data keluarga