Pekerjaan dalam bidang statistik forensik melibatkan analisis data dan penggunaan metode statistik dalam penyelidikan kriminal.
Tugas utama termasuk pengumpulan dan analisis bukti-bukti forensik, seperti sidik jari, DNA, dan serat-serat kain, untuk mendukung proses penyelidikan dan keputusan hukum.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan penerapan metode statistik untuk membangun profil pelaku kejahatan, memperkirakan peluang terjadinya suatu kejadian kriminal, dan memberikan kesaksian ahli di pengadilan.
Seorang yang cocok dengan pekerjaan Statistik Forensik adalah seseorang yang memiliki keahlian analisis data yang tinggi, mampu mengolah dan menginterpretasikan data dengan akurat, serta memiliki pemahaman mendalam tentang hukum dan prosedur peradilan.
Kemampuan yang baik dalam melihat pola dan menghubungkan bukti-bukti serta kecermatan dalam membuat laporan juga menjadi faktor penting yang harus dimiliki oleh seorang kandidat dalam bidang Statistik Forensik.
Jika kamu tidak tertarik dengan analisis data, tidak memiliki ketelitian yang tinggi, dan tidak suka bekerja dengan bukti dan informasi yang kompleks, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan sebagai ahli statistik forensik.
Miskonsepsi tentang Statistik Forensik adalah bahwa pekerjaannya hanya berfokus pada analisis angka dan data, padahal sebenarnya mereka juga terlibat dalam investigasi kriminal dan pengumpulan bukti.
Ekspektasi yang salah tentang Statistik Forensik adalah bahwa profesi ini sering kali terlihat glamor dan penuh dengan drama seperti dalam acara TV, tetapi kenyataannya lebih banyak melibatkan analisis data yang cermat dan kerja tim yang ketat.
Perbedaan utama antara Statistik Forensik dan profesi yang mirip, seperti Ilmu Forensik atau Investigator Kriminal, adalah bahwa Statistik Forensik lebih berfokus pada analisis statistik dan metode ilmiah untuk mengungkap kebenaran, sedangkan profesi lain lebih fokus pada pengumpulan dan pemeriksaan forensik secara fisik.