Pekerjaan sebagai ahli matematika forensik melibatkan analisis dan interpretasi data matematika dalam kasus kriminal atau litigasi hukum.
Tugas utamanya adalah mengumpulkan dan menganalisis bukti matematika yang relevan untuk membantu mengungkap kejahatan, seperti analisis sidik jari digital, pemodelan kejahatan, dan pemecahan kode.
Selain itu, ahli matematika forensik juga bisa diminta memberikan kesaksian ahli di pengadilan untuk menjelaskan analisis dan temuan matematika mereka secara jelas dan akurat.
Seorang ahli matematika forensik yang cocok adalah seseorang yang memiliki pemahaman mendalam tentang matematika, analisis data, dan metode-statistik.
Tidak hanya itu, juga harus memiliki kemampuan analisis logis yang kuat dan detail-oriented untuk menganalisis bukti matematika dalam kasus kriminal.
Jika kamu tidak memiliki ketelitian yang tinggi, tidak terbiasa dengan analisis data yang rumit, dan tidak memiliki kemampuan logika yang kuat, kemungkinan kamu akan tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi Ahli Matematika Forensik adalah bahwa mereka hanya bekerja di laboratorium dan memecahkan kasus dengan cepat seperti yang digambarkan dalam film. Namun, kenyataannya mereka juga perlu melakukan analisis dan investigasi lapangan yang dapat memakan waktu yang cukup lama.
Ekspektasi tentang profesi Ahli Matematika Forensik seringkali lebih tinggi daripada realitanya. Orang sering berpikir bahwa mereka memiliki kemampuan supernatural dalam memecahkan kasus melalui matematika, padahal sebenarnya mereka hanyalah ahli dalam menerapkan prinsip-prinsip matematika dalam analisis forensik.
Perbedaan dengan profesi yang mirip seperti Ahli Kejahatan Digital adalah bahwa Ahli Matematika Forensik lebih berfokus pada penggunaan matematika dalam analisis forensik secara umum, sementara Ahli Kejahatan Digital khusus dalam mempelajari jejak digital dan kegiatan kriminal yang terjadi melalui jaringan, seperti hacking dan siber forensik.