Sebagai teknisi drivetrain otomotif, tugas utama adalah melakukan perawatan, perbaikan, dan instalasi sistem drivetrain pada kendaraan.
Pekerjaan ini melibatkan pengecekan dan diagnosis masalah pada komponen drivetrain seperti transmisi, differential, dan axle.
Selain itu, teknisi drivetrain juga bertanggung jawab untuk melakukan penggantian komponen yang rusak, melakukan penyetelan dan pengaturan pada sistem drivetrain, serta memberikan rekomendasi perbaikan yang diperlukan kepada pemilik kendaraan.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan sebagai Teknisi Drivetrain otomotif adalah orang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang sistem drivetrain dan mampu melakukan analisis yang akurat terhadap masalah yang terjadi pada komponen drivetrain.
Dalam memperbaiki masalah drivetrain, seorang teknisi juga harus memiliki keterampilan mekanik yang sangat baik serta kemampuan troubleshoot yang handal untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah dengan cepat dan efisien.
Jika kamu tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis yang kuat dalam bidang drivetrain otomotif, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Ekspektasi: Seorang teknisi drivetrain otomotif dianggap hanya perlu mengganti komponen drivetrain yang rusak. Realita: Selain mengganti komponen, mereka juga harus melakukan diagnosis dan penyelesaian masalah yang lebih kompleks terkait sistem drivetrain.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti montir umum otomotif, adalah teknisi drivetrain otomotif memiliki pengetahuan dan keahlian yang lebih spesifik dalam perawatan dan perbaikan komponen drivetrain seperti transmisi, differential, dan poros penggerak.
Ekspektasi: Teknisi drivetrain otomotif dianggap hanya bekerja pada mobil-mobil kecil atau kendaraan pribadi. Realita: Mereka juga bisa bekerja pada kendaraan komersial atau berat seperti truk, bus, atau mesin konstruksi yang memiliki drivetrain yang lebih kompleks.