Wartawan Hukum

  Profil Profesi

Sebagai wartawan hukum, tugas utama adalah mengumpulkan informasi dan berita terkait dengan dunia hukum dan kasus-kasus hukum yang sedang terjadi.

Pekerjaan ini melibatkan wawancara dengan ahli hukum dan pihak terkait lainnya, serta melakukan riset dan investigasi untuk mengungkap fakta-fakta terkait dengan kasus hukum.

Selain itu, wartawan hukum juga bertanggung jawab untuk menulis artikel atau laporan yang informatif dan objektif mengenai berita hukum, sehingga dapat memberikan pemahaman yang jelas kepada masyarakat.

Apa saya cocok bekerja sebagai Wartawan hukum?

Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Wartawan Hukum adalah seseorang yang memiliki pemahaman mendalam tentang hukum, memiliki keterampilan penulisan yang baik, dan memiliki ketertarikan dalam menggali dan menyampaikan informasi tentang isu-isu hukum kepada masyarakat.

Sebagai wartawan hukum, seorang kandidat juga harus memiliki kemampuan riset yang kuat, dapat bekerja di bawah tekanan, dan memiliki integritas tinggi dalam menjalankan tugas jurnalistiknya.

Jika kamu tidak tertarik dengan bidang hukum, tidak memiliki ketertarikan untuk melakukan riset mendalam, dan tidak mampu menghadapi tekanan dalam meliput kasus-kasus hukum yang sensitif, kemungkinan kamu tidak cocok menjadi seorang wartawan hukum.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang profesi wartawan hukum adalah bahwa mereka hanya berfokus pada melaporkan kasus-kasus hukum yang terkenal, padahal mereka juga melibatkan proses penelitian yang mendalam mengenai undang-undang dan sistem peradilan.

Ekspektasi yang salah adalah bahwa wartawan hukum selalu mendapatkan akses langsung ke ruang sidang dan dapat mewawancarai para pengacara dan hakim, padahal kenyataannya mereka harus bekerja keras untuk mendapatkan informasi yang akurat dan relevan.

Perbedaan antara wartawan hukum dengan profesi yang mirip, seperti pengacara atau hakim, adalah bahwa wartawan hukum bertindak sebagai pihak ketiga yang netral dan objektif dalam melaporkan berita hukum, sedangkan pengacara dan hakim terlibat langsung dalam proses hukum.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Hukum
Jurnalisme
Ilmu Komunikasi
Hubungan Internasional
Ilmu Politik
Filsafat
Sastra
Sosiologi
Antropologi
Ekonomi

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
OJK (Otoritas Jasa Keuangan)
Badan Pengawas Konsumen dan Keuangan (BPKK)
KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)
Kejaksaan Agung
Polri (Kepolisian Republik Indonesia)
Pengadilan Negeri
Lembaga Bantuan Hukum (LBH)
Konsultan Hukum dan Praktik Advokasi
Media massa (TV, radio, koran)