Administrator Perpustakaan Arkeologi

  Profil Profesi

Pekerjaan di bidang administrasi perpustakaan arkeologi melibatkan pengelolaan dan pemeliharaan koleksi perpustakaan yang terkait dengan studi arkeologi.

Tugas utama meliputi pengkatalogan, penataan, dan pengelolaan pinjaman buku-buku dan referensi arkeologi yang ada di perpustakaan.

Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kerjasama dengan peneliti dan akademisi dalam memenuhi kebutuhan informasi serta memberikan pelayanan yang baik kepada pengunjung perpustakaan.

Apa saya cocok bekerja sebagai Administrator perpustakaan arkeologi?

Seorang yang tertarik dengan sejarah dan arkeologi, memiliki pengetahuan yang baik tentang pengelolaan perpustakaan, serta mampu bekerja dengan sistematis dan teliti, akan cocok dengan pekerjaan Administrator Perpustakaan Arkeologi.

Mengingat peran yang penting dalam mengatur koleksi dan informasi arkeologi, seorang kandidat juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan keahlian dalam penggunaan teknologi informasi.

Jika kamu tidak tertarik dengan sejarah dan budaya, kurang memiliki keterampilan dalam mengelola dan mengorganisir koleksi arkeologi, serta tidak terbiasa bekerja dengan dokumen dan informasi terperinci, maka kamu tidak cocok untuk menjadi administrator perpustakaan arkeologi.

Konsep, ekspektasi dan realita

Ekspektasi: Sebuah miskonsepsi yang umum tentang administrator perpustakaan arkeologi adalah bahwa mereka hanya akan mengelola koleksi buku arkeologi. Realita: Mereka juga bertanggung jawab untuk mengatur dan memelihara koleksi artefak, catatan penelitian, dan sumber daya digital terkait dengan arkeologi.

Perbedaan dengan profesi yang mirip: Administrator perpustakaan arkeologi dapat dibedakan dengan kurator museum arkeologi. Kurator museum arkeologi bertanggung jawab untuk merawat dan memamerkan artefak arkeologi kepada publik, sedangkan administrator perpustakaan arkeologi bertanggung jawab untuk mengelola sumber daya penelitian dan informasi di perpustakaan yang mendukung penelitian arkeologi.

Ekspektasi: Miskonsepsi lain adalah bahwa administrator perpustakaan arkeologi hanya akan menghabiskan waktu di balik meja, mengelola katalog dan basis data. Realita: Mereka juga akan berkolaborasi dengan peneliti, akademisi, dan staf museum untuk membantu menjawab pertanyaan penelitian, mengorganisir seminar dan pameran, serta melakukan kerja lapangan untuk memperkaya koleksi perpustakaan.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Arkeologi
Kearsipan dan Dokumentasi
Manajemen Informasi dan Perpustakaan
Konservasi Benda-benda Sejarah
Studi Budaya
Sejarah
Antropologi
Bahasa dan Sastra
Teknologi Informasi
Administrasi Bisnis

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Badan Arkeologi Nasional (Balar)
Museum Nasional Indonesia
Balai Arkeologi di berbagai provinsi
Universitas dengan program studi Arkeologi
Perusahaan konservasi arkeologi
Lembaga penelitian arkeologi
Pusat dokumentasi arkeologi
Perusahaan ekspedisi arkeologi
Yayasan arkeologi
Perusahaan penerbitan yang fokus terhadap buku arkeologi